Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CN-235, Dulu Disanjung Jokowi di Dunia Internasional, Kini Hendak Diborong Prabowo

Kompas.com - 06/02/2022, 09:54 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PT DI, CN-235 telah lama mendapat tempat di hati peminatnya yang berasal dari sejumlah negara.

Hal ini tak lepas dari fungsi dari pesawat multirole tersebut. Selain berguna untuk urusan media, pesawat ini juga bisa dipakai untuk urusan VIP hingga VVIP.

Kelebihan dari pesawat ini dulu pernah disanjung Presiden Joko Widodo di dunia internasional. Hal itu pernah disampaikan Jokowi melalui akun resmi Facebook-nya pada 31 Agustus 2017.

"Inilah pesawat CN-235 produksi PT Dirgantara Indonesia yang digunakan oleh Angkatan Udara Senegal di Afrika. Pesawat lainnya juga telah dikirim ke kepolisian kerajaan Thailand dan penjaga pantai Korea Selatan," tulis Jokowi dalam unggahannya, kala itu.

Baca juga: Kala Prabowo Ingin PTDI Bisa Produksi 24 Pesawat CN-235 Setahun...

"Di berbagai negara, CN-235 dikenal sebagai pesawat multiguna yang dapat digunakan untuk evakuasi medis, angkutan penerjun, kargo, sipil maupun VIP dan VVIP," lanjut dia.

Melalui perdagangan semacam itu, kata Jokowi, Indonesia bukan hanya menyinggung sektor perdagangan semata, melainkan menembus batas diplomasi ekonomi Indonesia di dunia.

Begitu pula saat PT INKA berhasil mengekspor 150 gerbong kereta api ke Bangladesh dan saat produk Indonesia masuk ke pasar-pasar nontradisional di Afrika, Timur Tengah dan Asia.

Segera borong 10 unit

Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto juga mengapresiasi kiprah CN-235. Bahkan, ia blak-blakkan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan memboyong 10 unit CN-235 sekaligus.

Baca juga: Pesawat CN235 Mendunia, Ini Kehebatannya Buatan Anak Negeri

Rencana ini dikemukakan Prabowo kala menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT DI dengan Jet Investment Group SARL di Hanggar Fixed Wing PT DI, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022).

"Telah direncanakan pembelian 10 pesawat CN-235 produksi PT DI yang merupakan pesawat multirole oleh pemerintah Indonesia," kata Prabowo, Rabu.

Menhan Prabowo Subianto mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022).Kementerian Pertahanan Menhan Prabowo Subianto mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022).

Peningkatan produksi

Sejalan dengan itu, Prabowo menginginkan adanya peningkatan produktivitas pembuatan pesawat multirole CN-235.

Prabowo berharap, PT DI bisa meningkatkan pembuatan CN-235 hingga 24 unit setiap tahunnya, dari sebelumnya hanya 4 unit per tahun.

Prabowo mengatakan, peningkatan produk CN-235 ini bisa dilakukan secara bertahap dalam tiga tahun ke depan.

Hal ini juga bertujuan untuk memenuhi permintaan dari dalam negeri dan luar negeri.

Baca juga: Sejarah Pesawat CN235 Buatan Karya Anak Bangsa yang Kini Mendunia

Prabowo mengatakan, beberapa negara telah menyatakan minat terhadap pesawat CN-235.

Misalnya Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, dan beberapa negara Asia dan Eropa.

"Oleh karena itu, momentum ini harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh PTDI," terang Prabowo.

Untuk memenuhi target kapasitas produk industri pertahanan dalam negeri termasuk CN-235, Prabowo mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan mendukung dengan memaksimalkan kesepakatan Transfer of Technology (ToT) dan offset dari negara lain.

Baca juga: Covid-19 Kian Meroket, Kasus Kematian Selama Sepekan Tembus 212 Kasus

"Kita boleh beli sebagian ke negara mitra di luar negeri, tetapi syaratnya ada ToT dan offset. Dia harus membantu mengembangkan PTDI. Dia harus investasi di sini," kata Prabowo.

Manajemen yang baik

Dalam kesempatan itu, Prabowo mendorong industri pertahanan Indonesia secara keseluruhan agar senantiasa menjalankan manajemen dengan sebaik-baiknya.

Ia memaklumi dalam beberapa tahun belakangan terdapat kekurangan di bidang manajemen industri pertahanan, namun hal itu harus diperbaiki.

"Harus ada perubahan drastis dalam budaya industri pertahanan tak hanya PT DI, tapi juga industri pertahanan secara keseluruhan," ungkap Prabowo.

Ia mengatakan, Jokowi memberi instruksi kepadanya untuk membesarkan industri pertahanan Indonesia.

Untuk itu, ia berpesan agar industri pertahanan Indonesia terus mencetak prestasi terbaik.

Menurutnya, memberikan prestasi di bidang industri pertahanan merupakan bentuk dari pengabdian kepada bangsa di abad ke-21.

Baca juga: Eks Pimpinan KPK dan 44 Tokoh Nasional Galang Petisi Tolak IKN Nusantara

"Kalau industri kita tidak kuat tidak mungkin ekonomi kita kuat dan kalau ekonomi kita tidak kuat tidak mungkin kita bisa jaga kedaulatan bangsa Indonesia," ucap Prabowo.

"Karena itu kekuarangan-kekurangan yang ada di masa lalu harus segera ditutup dengan prestasi yang terbaik," kata dia.

Tindak tegas

Selain itu, Prabowo meminta agar para direksi di perusahaan industri dalam negeri untuk berani bertindak tegas dengan tidak ragu dalam menindak mereka yang tidak menjalani tugasnya dengan baik.

"Apalagi yang niat melakukan penyelewengan alias korupsi, mencuri dari milik rakyat. Ini segera harus dikeluarkan," ucap dia.

Baca juga: Jokowi Disebut Akan Kemah di Titik Nol IKN, Istana: Masih Dibahas

Prabowo menekankan, industri pertahanan dalam negeri juga perlu senantiasa menyadari bahwa mereka adalah kebanggaan bangsa Indonesia dan masyarakat mengharapkan kinerja terbaik mereka.

Menurutnya, rakyat ingin melihat ratusan pesawat terbang buatan anak-anak Indonesia di udara.

"Negara kita besar, negara kita kaya, wilayah udara kita adalah aset. Kita adalah tuan di negara kita sendiri, kita harus jadi tuan di tanah, air, dan udara kita sendiri," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com