Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Luhut Sebut Ahli Hebat Buat Indonesia Jadi Salah Satu yang Terbaik Tangani Pandemi

Kompas.com - 29/01/2022, 17:27 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berbicara soal Indonesia menjadi salah satu negara terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19.

Salah satu faktornya, menurut Luhut, adalah karena Indonesia memiliki banyak ahli-ahli kesehatan yang hebat. Mulai dari epidemiologi, hingga tenaga kesehatan dan farmasi.

"Saya setelah menangani Covid-19 ini saya baru sadar betul bahwa ahli-ahli kita ini jago-jago-jago, hebat-hebat," kata Luhut ketika memberikan paparan pada Sidang Majelis Pekerja Lengkap-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, sebagaimana dilansir tayangan YouTube Yakoma PGI, Sabtu (29/1/2022).

Hanya saja, para ahli kesehatan dalam negeri disebut selama ini kurang diberdayakan.

"Selama ini kita pikir orang asing lebih hebat," ujar Luhut.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Minta Pasien OTG Omicron Hanya Isolasi Mandiri

Purnawirawan TNI itu pun memaparkan alasan menilai ahli-ahli kesehatan Indonesia memiliki kapasitas yang baik. Selama membantu penanganan pandemi Covid-19, Luhut banyak berkonsultasi dan meminta pandangan dari para ahli kesehatan dalam negeri sebagai salah satu indikator saat membuat kebijakan.

Indonesia pun kemudian disebut menjadi salah satu yang terbaik menangani pandemi dari beberapa negara dengan situasi Covid-19 yang kompleks.

"Kalau Bapak Ibu lihat, saksikan berapa negara yang seperti Indonesia ini dalam penanganan Covid-19 yang begitu kompleks. Indonesia salah satu yang terbaik, kenapa?" tuturnya.

"Karena saya dengerin juga pendapat ahli itu dan saya katakan pada anda bahwa pandangan mereka sangat berbasis kuat dari keilmuan," sambung Luhut.

Baca juga: Tak Semua Pasien Omicron OTG dan Gejala Ringan Bisa Isolasi Mandiri, Berikut Sebabnya

Sering minta masukan pakar

Luhut diketahui memang kerap meminta masukan dari pakar-pakar kesehatan selama penanganan pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Luhut dalam berbagai kesempatan. Seperti salah satunya ketika Pemerintah menyiapkan skenario menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Bersama jajaran Pemerintah yang masuk dalam Satgas Penanganan Covid-19, Luhut menggelar dialog virtual dengan para epidemiolog, pakar kesehatan, dokter, dan pakar sosial dari berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia, Jumat (14/1/2022).

"Dari berbagai penelitian yang diberikan kepada saya oleh para teman-teman epidemiolog dan dokter, kita tahu bahwa varian Omicron ini menular sangat cepat, tetapi less severe atau tidak parah," papar Luhut dalam dialog itu.

"Walaupun terdapat angka kematian di beberapa negara namun jumlahnya cukup rendah dari varian ini. Walau begitu, kita mau agar lonjakan kasus konfirmasi ini bisa kita turunkan dan bagaimana upaya kita pasca-lonjakan Omicron ini," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com