JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron tanpa gejala untuk isolasi mandiri (Isoman) saja di rumah. Apa alasannya?
Imbauan Jokowi soal isoman itu disampaikan melalui keterangan video dari Istana Bogor pada Jumat (28/1/2022), kemarin.
"Ketika hasil tes PCR saudara positif, tanpa ada gejala, silakan melakukan isoman selama 5 hari," ungkap Jokowi.
Bukan tanpa alasan Jokowi meminta pasien Omicron yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) untuk melakukan isolasi secara mandiri saja.
Baca juga: Masyarakat Diminta Tidak Anggap Enteng Flu, Bisa Jadi Itu Gejala Omicron
Menurut presiden, hal tersebut dilakukan untuk mengurangi beban fasilitas kesehatan agar bisa lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat.
"Dengan demikian beban fasilitas kesehatan dari Puskesmas sampai rumah sakit bisa berkurang. Ini penting agar fasilitas kesehatan kita dapat lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien pasien penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif," kata Jokowi.
Akibat maraknya kasus Omicron, Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersediaan tempat rawat inap rumah sakit memang mengalami kenaikan. Di Jakarta saja, BOR sudah naik hingga menyentuh angka 54%.
Baca juga: Kasus Covid-19 Merangkak Naik, Rumah Sakit Diminta Mulai Waspada
Jokowi pun mengatakan, tidak semua kasus Omicron membutuhkan layanan langsung karena gejalanya tidak membahayakan.
Namun penting untuk disadari agar masyarakat yang terpapar Omicron mengurangi potensi menyebarkan virus Covid-19.
"Yang paling penting meminimalkan kontak, ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas," tuturnya.
Sementara itu, untuk pasien yang memiliki gejala ringan seperti batuk, pilek, dan demam, Jokowi meminta untuk menghubungi telemedisin atau fasilitas kesehatan terdekat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.