Kemudian saat menggelar konferensi pers secara virtual terkait update pandemi Covid-19 pada Senin (24/1/2022) lalu, Luhut juga menyinggung dirinya meminta masukan dari para ahli terkait peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron.
"Kami mendiskusikan dengan detil dengan pakar-pakar kita dari berbagai universitas. Baik Universitas Indonesia, UGM, Universitas Airlangga. Semua kita mintai pendapat," sebut Luhut.
Dengan menganalisis berbagai indikator dan atas pandangan para ahli itu, tambah dia, Pemerintah menyimpulkan masih dalan kendali penuh menghadapi Omicron.
"Peningkatan kasus relatif terkendali, jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah lebih dari 90% jika dibandingkan dengan varian Delta," tegas Luhut.
Baca juga: Pastikan Bed Occupancy Rate RS Aman, Luhut: Tapi Jangan Anggap Enteng Omicron
Dengan banyaknya ahli di bidang kesehatan yang mumpuni, Pemerintah memutuskan membangun pusat riset vaksin Covid-19.
Menurut Luhut, pusat riset vaksin ini akan berlokasi di Bali. Pemerintah pun akan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi dunia seperti Merck, Pfizer, dan Cansino dalam pengembangannya.
Baca juga: Luhut: Peningkatan Kasus Omicron Lebih Rendah dari Delta, Pemerintah Pegang Kendali Penuh
"Yang jelas di Bali kami akan membuat research center untuk vaksin," kata Luhut.
Lebih lanjut, ia mengatakan Indonesia segera bisa memulai produksi vaksin Merah Putih. Luhut mengungkap, Pemerintah menargetkan produksi vaksin dalam negeri itu akan dimulai pertengahan tahun 2022.
"Ada juga vaksin buatan dalam negeri Merah Putih . Itu nanti pada bulan Juni tahun ini sudah produksi," terang dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.