Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Varian Omicron Masih Akan Meningkat Beberapa Waktu ke Depan

Kompas.com - 28/01/2022, 17:19 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mewanti-wanti masyarakat untuk berhati-hati.

Ia mengingatkan bahwa situasi pandemi virus corona di Indonesia belakangan kembali meningkat karena varian Omicron. Peningkatan ini diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

"Saat ini kita menghadapi lonjakan kasus harian Covid, utamanya varian Omicron. Dan kenaikan ini diperkirakan masih akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Jokowi: Ketika Hasil Tes Anda Positif, tapi Tanpa Gejala, Silakan Isoman 5 Hari

Belajar dari lonjakan kasus Omicron yang sudah lebih dulu terjadi di berbagai negara, kata Jokowi, pemerintah sudah melakukan banyak persiapan.

Misalnya, telah dilakukan perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang disesuaikan dengan karakter varian Omicron.

Salah satu yang kini menjadi fokus pemerintah yakni menyediakan layanan kesehatan melalui aplikasi atau telemedicine.

Jokowi mengatakan, tidak semua kasus Omicron membutuhkan layanan langsung karena gejalanya tidak membahayakan.

"Yang paling penting meminimalkan kontak, ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas," ujar dia.

Baca juga: Epidemiolog: Ancaman Varian Omicron pada Anak Sangat Serius

Ketika tes PCR menunjukkan hasil positif tanpa ada gejala, kata Jokowi, warga dapat melakukan isolasi mandiri di rumah selama 5 hari.

Lalu, jika hasil tes PCR positif disertai gejala batuk, pilek, atau demam, warga dapat menggunakan layanan telemedicine, ke Puskesmas, atau ke dokter terdekat.

"Dengan demikian beban fasilitas kesehatan dari Puskesmas sampai rumah sakit bisa berkurang. Ini penting agar fasilitas kesehatan kita dapat lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien pasien penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif," kata presiden.

Meski situasi pandemi menunjukkan eskalasi, Jokowi meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik, tetapi juga disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kurangi aktivitas yang tidak perlu, saya mengajak saudara-saudara sekalian menjaga kesehatan diri masing-masing sebaik-baiknya untuk meningkatkan imunitas," kata Kepala Negara.

Sebagaimana diketahui, angka penyebaran viris corona varian Omicron di Indonesia terus merangkak naik.

Hal itu sejalan dengan meningkatnya penambahan kasus Covid-19 harian. Pemerintah melaporkan penambahan 9.905 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Penutupan 90 Sekolah di Jakarta karena Kasus Omicron, KSP: Jangan Panik Berlebih

Maka, hingga Jumat (28/1/2022), total kasus Covid-19 di Tanah Air berjumlah 4.319.175, dihitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Kasus aktif juga bertambah 7.870, sehingga total saat ini ada 43.574 kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com