JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegur Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo dan PCNU Kabupaten Banyuwangi.
Pimpinan dua PCNU itu telah memenuhi panggilan Yahya ke Jakarta atas dugaan keterlibatan dalam konsolidasi politik mendukung salah satu bakal calon presiden 2024.
"Terkait dengan PCNU Sidoarjo dan PCNU Banyuwangi, PBNU telah memberikan peringatan secara lisan dan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan lebih lanjut,” ucap Yahya dikutip situs resmi nu.or.id, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo Dipanggil, Ketua PBNU: Kami Cuma Minta Klarifikasi
Pertemuan antara Yahya dan para Ketua PCNU itu berlangsung di kantor PBNU di Jakarta Pusat pada Rabu.
Ketua PCNU Sidoarjo dan Banyuwangi menyerahkan laporan tertulis kepada Yahya, berisi uraian kronologi peristiwa yang disertai dengan penjelasan terkait lainnya.
Keduanya juga menyampaikan klarifikasi langsung kepada Gus Yahya secara lisan.
Setelah klarifikasi berlangsung, Yahya mengaku telah mendapatkan gambaran soal dugaan keterlibatan keduanya dalam kegiatan politik praktis.
“NU tidak boleh secara kelembagaan dilibatkan di dalam kegiatan partai politik apa pun untuk kepentingan politik praktis," ujar pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu.
Peringatan yang diberikan kepada PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo ini juga disebut berlaku untuk seluruh PCNU dan PWNU dan seluruh jajarannya se-Indonesia.
Apabila lembaga apa pun dan di mana pun di lingkungan NU terlibat dalam politik praktis, PBNU akan memberikan peringatan secara tertulis.
Baca juga: PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo Penuhi Panggilan PBNU di Jakarta
“Adapun menyangkut pihak-pihak lain di luar NU, akan ditindaklanjuti melalui komunikasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan,” ujar Yahya.
Sebelumnya diberitakan, keterlibatan dalam kegiatan politik praktis itu dilaporkan digelar di kantor PCNU Banyuwangi pada Rabu (19/1/2022), dengan mendatangkan salah satu bakal calon presiden.
Sementara itu, di Sidoarjo, kegiatan disebut diinisiasi oleh DPC PKB Sidoarjo serta melibatkan seluruh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU, tingkat kecamatan) se-Kabupaten Sidoarjo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.