JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tidak perlu khawatir bila belum mendapatkan tiket vaksinasi booster untuk melaksanakan dosis lanjutan, meski sudah melakukan vaksinasi primer secara lengkap.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, meski terjadi penurunan antibodi dalam jangka waktu enam bulan setelah penyuntikan dosis kedua, masih ada antibodi yang bersifat imunitas sekuler.
"Bagi yang belum mendapat tiket, belum mendapat waktu (untuk melakukan vaksinasi booster), jangan takut," ujar Nadia dalam diskusi yang dilaksanakan secara daring, Senin (24/1/2022).
"Walau terjadi penurunan sesudah enam bulan, masih ada antibodi yang sifatnya imunitas seluler. Dia akan terus bertahan lama," jelas Nadia.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Disarankan Terus Gencarkan Vaksinasi Booster Covid-19
Ia pun mengatakan, imunitas seluler tersebut bisa mampu membentuk antibodi baru bila terpapar antigen atau zat yang mampu merangsang sistem kekebalan tubuh.
"Jadi walau yang antibodi cepat turun karena dia terbentuk pada saat vaksinasi, tapi imunitas seluler, dia tetap punya sel memori. Sel memori kalau terpapar antigen baru akan muncul lagi atau memproduksi antibodi untuk memberi proteksi," jelas Nadia.
Untuk diketahui, terdapat beberapa syarat bagi masyarakat untuk bisa menerima vaksinasi booster, yakni calon penerima vaksin menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK atau melalui aplikasi PeduliLindungi.
Baca juga: Vaksin Keburu Kedaluwarsa, Kota Magelang Percepat Vaksinasi Booster
Selain itu, calon penerima vaksin dosis ketiga juga harus sudah berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan vaksin primer dosis lengkap minimal enam bulan sebelumnya.
Untuk sepanjang Januari 2022, pemerintah telah menyiapkan 2,1 juta dosis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi booster.
Sementara itu, untuk Februari mendatang, jumlah vaksin booster yang disiapkan sebanyak 13,78 juta.
"Kami tetap memprioritaskan percepatan vaksinasi primer karena memang dibutuhkan untuk memberi perlindungan ke kita dan mencegah celah-celah titik-titik lemah kita dalam penanganan pandemi Covid-19," jelas Nadia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.