Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandeglang Rawan Gempa dan Tsunami, Pemerintah Pertimbangkan Relokasi Permukiman Penduduk

Kompas.com - 17/01/2022, 20:13 WIB
Mutia Fauzia,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk merelokasi permukiman penduduk di daerah rawan gempa dan tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Risma menjelaskan, pihaknya tengah melakukan kajian dan pemetaan bersama lembaga terkait.

Pasalnya, selain gempa bumi dan tsunami, beberapa kawasan di Kabupaten Pandeglang juga rawan erupsi gunung berapi Anak Krakatau.

Baca juga: Pandeglang Rawan Gempa dan Tsunami, Mensos Risma Bakal Bangun Lumbung Sosial

"Permasalahannya ada beberapa titik yang bahayanya tidak hanya gempa. Ada tsunam, gunung (berapi), dan sebagainya. Karena itu semua harus dipetakan, mana daerah yang rawan gempa, rawan tsunami, kemudian mana yang rawan gunung berapi. Ini yang harus dipetakan, atau bila semuanya memenuhi, jalan satu-satunya relokasi," kata Risma usai meninjau dampak gempa di Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (17/1/2022).

Bupati Pandeglang, Irna Nurulita mengatakan, secara keseluruhan, ada 24 kecamatan pesisir di Kabupaten Pandeglang. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya berada di zona merah yaitu Kecamatan Sumur, Carita, dan Labuhan.

Ketiga kawasan tersebut yang saat ini sedang didahulukan untuk dilakukan relokasi permukiman.

"Ini memang kami butuh duduk bersama pemerintah pusat. Jadi ada tiga kecamatan yang didahulukan untuk relokasi. Kami punya tiga lahan (untuk relokasi), namun kami harus koordinasi dengan (perusahaan) pelat merah, ada Perhutani kah, Taman Nasional Ujung Kulon kah. Lahannya ada," kata Irna.

Dalam kesempatan tersebut, Risma juga menyerahkan bantuan senilai Rp 914,75 juta untuk penanganan korban gempa. Total nilai bantuan tersebut terdiri atas paket logisitik bencana, 2 unit genset, paket sembako 500 paket, dan paket permainan anak.

Wilayah Kecamatan Sumur, Pandeglang menjadi pusat gempa bermagnitudo 6,6 yang terjadi pada Jumat lalu.

Hingga hari ini pukul 09.00 WIB, BPBD Banten mencatat ada 2.531 rumah rusak, terdiri dari rusak ringan 1.618, rusak sedang 518, rusak berat 395 di wilayah itu.

Selain rumah, sejumlah bangunan umum juga rusak. Tercatat ada 51 sekolah, 16 puskesmas, 20 sarana ibadah, 4 kantor pemerintah, 3 tempat usaha mengalami kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com