Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Bansos Mirip Gumpalan Batu di Pandeglang, Menko PMK: Sudah Ditarik

Kompas.com - 07/08/2021, 08:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kooridnator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, stok beras bantuan sosial di Pandeglang yang disebut mirip gumpalan batu telah ditarik dan diganti dengan beras baru yang layak konsumsi.

Hal itu disampaikan Muhadjir setelah mendapat laporan dari pihak PT Pos Indonesia dan Perum Bulog saat melakukan inspeksi mendadak Kantor Pos Pandeglang dan tempat penggilingan gabah di Pandeglang, Jumat (6/8/2021).

"Jadi sebetulnya sudah tidak ada masalah. Sudah diganti dari para Keluarga Penerima Manfaatnya. Dan beras itu sudah ditarik. Bahkan yang ditarik bukan hanya beras yang bermasalah tapi seluruhnya ditarik dan dicek semuanya," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: Heboh KPM di Pandeglang Dapat Beras Menggumpal, PT Pos Indonesia dan Bulog Langsung Menggantinya

Muhadjir menuturkan, masalah beras menggumpal yang didistribusikan itu disebabkan oleh terkena hujan.

Ia pun mengingatkan agar beras yang diberikan sebagai bantuan sosial adalah beras yang layak konsumsi.

"Jangan sampai kita enggak mau makan beras itu malah kita berikan kepada orang lain. Karena itu berasnya medium yang kita tetapkan," ujar dia.

Baca juga: Gara-gara Beras Bansos Menggumpal Mirip Batu, Menko PMK Sidak Gudang Bulog di Pandeglang

Muhadjir juga meminta agar beras yang dimanfaatkan untuk bantuan sosial adalah beras produksi petani lokal demi meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Namun, ia mengingatkan agar petani lokal tidak meraup untung yang berlebihan.

"Sekarang ini Alhamdulillah kan harga gabah, harga beras sudah mulai naik. Saya mohon para petani dan tengkulak menahan diri untuk tidak mengambil untung banyak-banyak. Semuanya harus merasa prihatin," kata dia.

Baca juga: Beras Bansos PPKM Mirip Gumpalan Batu, Bupati Pandeglang: Cuma Nol Sekian Persen, Sisanya Bagus

Dilaporkan sebelumnya, sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang, Banten, kecewa dengan beras bantuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Beras itu disebut tidak layak konsumsi karena kondisinya menggumpal seperti batu dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Salah satu warga yang menerima beras tersebut adalah Uki, warga Kelurahan Pandeglang, Pandeglang yang menerima beras tersebut pada Selasa (3/8/2021).

Beras yang diterima olehnya sebanyak satu karung berukuran 10 kilogram. Saat dibuka, dia kaget lantaran kondisi berasnya tidak bagus.

"Warnanya kuning agak kebiruan dan menggumpal keras, saya kecewa," kata Uki ditemui di rumahnya, Kamis (5/8/2021). Dia mengatakan, beras itu berasal dari Bulog.

Hal tersebut diketahui dari tulisan yang tertera di kemasan karung, yakni "Beras Bulog Medium 10 Kg". Beras itu diperuntukkan untuk warga yang terdampak PPKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com