Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya "Stylish" Jokowi Jajal Bypass Mandalika, Pakai Jaket G-20 Pesan di Bandung

Kompas.com - 13/01/2022, 12:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Pemilik Rabbit and Wheels, Irvan Octria, mengatakan bahwa desain tersebut berikut kata-kata yang menempel pada jaket merupakan permintaan Presiden Jokowi sendiri.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta detail lain berupa angka 76 sebagai tanda usia kemerdekaan RI.

"Bapak meminta angka 76 di bawah bagian jaket sebagai tanda 76 tahun Indonesia merdeka. Dibordir di atas bahan double mesh dengan warna hijau dan hitam dan pola jaket Rabbit and Wheels yang akan cocok digunakan saat mengendarai motor custom Bapak Presiden," ujar Irvan Octria.

Baca juga: Jokowi: Kesiapan Bandara Lombok Sambut MotoGP 2022 Sudah Bagus

Irvan mengatakan jaket tersebut hanya dibuat satu, khusus untuk Presiden Jokowi dan jaket yang serupa persis tidak bisa dipesan oleh masyarakat umum.

Namun, Irvan menyebut pihaknya sudah menyiapkan jaket yang menyerupainya bila ada masyarakat yang menginginkan.

"Kita siapkan yang edisi menyerupai layout (jaket) Bapak tetapi berbeda desain. Kayak MotoGP, yang dipakai pembalap sama yang fans ada bedanya," tandasnya.

Baca juga: Dari Helm Sampai Jaket, Outfit Jokowi Saat Jajal Sirkuit Mandalika Buatan Anak Bangsa

Selain jaket, seluruh pakaian dan kelengkapan yang dikenakan Presiden Jokowi pada Kamis ini juga merupakan produk karya anak bangsa.

Helmnya yang dikenakan dibuat oleh RSV Helmet, produsen asal Bandung. Sarung tangannya merupakan buatan Bellissimo asal Tangerang.

Sementara itu, celananya merupakan celana khusus berkendara motor hasil produksi Continmoto asal Cimahi, Jawa Barat. Adapun sepatunya merupakan produk Nah Project asal Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com