Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya "Stylish" Jokowi Jajal Bypass Mandalika, Pakai Jaket G-20 Pesan di Bandung

Kompas.com - 13/01/2022, 12:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam berbagai kesempatan kunjungan kerja, Presiden Joko Widodo kerap menggunakan sepeda motor miliknya untuk jadi moda transportasi dari satu titik ke titik lainnya.

Hal itu kembali dilakukan Jokowi saat menjajal jalur bypass dari Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Majid menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Naik Motor Kawasaki, Jokowi Jajal Jalan Bypass BIL-Mandalika di NTB

Tak lupa Jokowi mengenakan sebuah jaket bertuliskan G20 Indonesia untuk melengkapi penampilannya.

Kali ini jaket yang dipakai Presiden Jokowi saat berkendara motor adalah jaket ubah suaian (custom) edisi terbatas dengan tema G20 Indonesia.

Presiden Jokowi mengendarai sepeda motor custom warna hijau metalik di Lombok, Kamis (13/1/2022) (Biro Pers Sekretariat Presiden) Presiden Jokowi mengendarai sepeda motor custom warna hijau metalik di Lombok, Kamis (13/1/2022) (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jaket buatan produsen lokal asal Kota Bandung, Rabbit and Wheels, tersebut berwarna dominan hitam dengan sedikit aksen warna hijau tua di bagian lengan dan bahu.

Di bagian depan jaket tersebut, terbentang tulisan G20 Indonesia 2022 dengan slogannya "Recover Together, Recover Stronger" tersemat di bagian dada sebelah kiri.

Sementara di bagian dada sebelah kanan terdapat logo produsen jaket.

Baca juga: Cerita Mahfud MD Ada Dirjen Mundur karena Dimintai Setoran Rp 40 Miliar oleh Menteri

Logo G20 Indonesia, gunungan dengan motif kawung, yang sangat besar di bagian punggungnya menambah kesan gagah saat dipakai oleh kepala negara.

Di atasnya terbentang tulisan dengan slogan optimistis: "Indonesia Memimpin".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com