Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesalkan Peristiwa Pria Tendang Sesajen di Semeru, Wamenag: Tindakan Tak Terpuji

Kompas.com - 13/01/2022, 11:02 WIB
Tsarina Maharani,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyesalkan adanya peristiwa seorang pria menendang sesajen di sekitar lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.

Zainut mengatakan, apa yang dilakukan pria tersebut merupakan tindakan yang tak terpuji.

"Saya menyesalkan tindakan orang yang menendang sesajen. Apapun alasannya menendang sesajen itu satu bentuk tindakan yang tidak terpuji," kata Zainut dalam keterangan pers, Kamis (13/1/2022).

Menurut dia, peristiwa itu menunjukkan tumpulnya rasa kesadaran keberagamaan dalam masyarakat yang majemuk.

Padahal, Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, adat istiadat, budaya, dan agama. Ia pun menegaskan pentingnya sikap toleransi.

Baca juga: 5 Hal Soal HF, Pria Asal Lombok yang Tendang Sesajen di Semeru, Pernah Tinggal di Rusunawa Bantul

"Sikap toleransi merupakan sikap yang menunjukkan keterbukaan untuk menerima, mendengar, dan menghormati orang lain yang berbeda pandangan dan keyakinan dengan kita," ujarnya.

Zainut menuturkan, masyarakat harus saling menghormati perbedaan yang ada. Dia menyatakan, tiap orang tidak boleh memaksakan keyakinan dan pemahamannya kepada orang lain.

Ia menambahkan, Islam melarang umatnya mencela dan menistakan agama lain, termasuk melakukan tindakan-tindakan yang menjurus terhadap penghinaan terhadap agama lain.

"Islam mengajarkan dakwah dengan cara yang baik (ma'ruf), begitu juga mencegah kemungkaran harus dengan cara yang baik, tidak boleh dengan cara yang mungkar," ucapnya.

Zainut pun mengapresiasi respons cepat polisi terhadap peristiwa tersebut. Saat ini, Polda Jawa Timur tengah mengusut kejadian itu dan mengejar pelaku.

Baca juga: Soal Sesajen Ditendang di Gunung Semeru, Yenny Wahid: Mencederai Keyakinan Masyarakat

Polda Jawa Timur berkoordinasi dengan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Polda DI Yogyakarta.

Adapun kejadian itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video itu, seorang pria tampak menendang sesajen di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.

Belakangan, diketahui pria tersebut berinisial HF yang merupakan warga Lombok Timur, NTB. Namun, ia telah lama meninggalkan Lombok Timur karena melanjutkan sekolah ke Yogyakarta.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menduga, HF merupakan relawan bencana erupsi Semeru.

"Informasi awal memang diduga diperankan oleh relawan. Tapi kami masih telusuri," ujar Gatot di Mapolda Jatim, Senin (10/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com