Homolog artinya jenis vaksin primer atau dua dosis sebelumnya sama dengan jenis vaksin booster.
Sedangkan heterolog maksudnya jenis vaksin primer dan booster yang digunakan berbeda.
Besaran dosis yang diterima akan disesuaikan dengan rekomendasi yang sudah diberikan BPOM.
Selain mengizinkan penggunaan lima jenis vaksin, BPOM juga menyampaikan saran kombinasi vaksin untuk booster.
Baca juga: Panduan Vaksinasi Booster: Cek Jadwal, Lokasi, dan Jenis Vaksin
Pertama, kita yang mendapatkan vaksinasi primer berupa dua dosis Sinovac bisa mendapatkan booster dari merek yang sama.
Kedua, jika kita sebelumnya mendapatkan vaksinasi primer dengan merek Pfizer maka bisa menggunakan jenis yang sama sebagai booster.
Ketiga, pengguna vaksin AstraZeneca sebelumnya bisa kembali menggunakan vaksin yang sama sebagai booster.
Keempat, kita yang mendapatkan vaksinasi primer Moderna hanya dianjurkan mendapatkan setengah dosis merek ini sebagai booster.
Dalam keterangan pada Selasa, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pun menjelaskan tambahan kombinasi jenis vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai vaskin booster.
Berbeda dari rekomendasi BPOM, Budi mengatakan, penerima vaksin primer dengan vaksin Sinovac boleh menggunakan vaksin Pfizer setengah dosis sebagai booster.
"Yang pertama, untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac kita akan berikan vaksin booster-nya setengah dosis Pfizer," ungkap Budi.
Tak hanya itu, Budi mengatakan, untuk penerima vaksin Sinovac dosis lengkap, juga dapat menggunakan setengah dosis vaksin AstraZeneca sebagai vaksin booster.
"Alternatif ketiga vaksin primer AstraZeneca, dua kali AstraZeneca, kita akan berikan vaksin booster-nya setengah dosis Moderna," ujarnya.
Budi juga mengungkapkan, kombinasi tersebut berdasarkan hasil riset dan penelitian dari peneliti di dalam negeri dan luar negeri.
Baca juga: Agar Vaksinasi Booster Berhasil, Moeldoko Sebut Harus Ada Peran TNI, Polri dan BIN
"Sekali lagi kami sampaikan ini adalah kombinasi awal dari rezim vaksin booster yang akan diberikan berdasarkan ketersediaan yang ada dan hasil riset yang sudah disetujui oleh BPOM dan ITAGI yang nantinya bisa berkembang," ucap dia.