Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Jokowi Tak Masukkan Hati Soal Sindiran "Kodok", Megawati: Saya Berada di Belakangmu

Kompas.com - 10/01/2022, 11:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya mendengar banyak sindiran terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader partainya.

Ada beberapa sindiran yang disematkan kepada Jokowi, salah satunya "kodok". Namun, Megawati meminta kepada Jokowi agar tidak mengambil pusing atas sindiran tersebut.

"Saya kan ngomong spontan saja. Bayangkan, presiden kita loh, presiden kita loh dibilang, Pak Jokowi kodok lah apa lah. Tapi saya bilang sama beliau, udah bapak gak perlu masukin ke hati," kata Megawati dalam pidato sambutannya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 PDI-P, Senin (10/1/2022).

Presiden ke-5 RI itu lantas mengatakan bahwa dirinya akan selalu berada di belakang Jokowi.

Tak hanya itu, Megawati juga menegaskan bahwa partainya, PDI Perjuangan beserta seluruh kader pun akan menyertai mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca juga: HUT Ke-49 PDI-P, Jokowi Beri Sambutan dari Istana, Megawati dari Teuku Umar

"Saya berada di belakangmu beserta seluruh anak-anak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tegasnya.

Megawati menilai, mereka yang menyematkan sindiran itu merupakan kelompok anti kemajuan. Ia juga menyebut mereka sebagai kelompok politik yang senang memancing di air keruh.

"Mereka memanfaatkan pandemi untuk mendiskreditkan pemerintah," jelas dia.

Ia mencontohkan, ketika pemerintah mencoba mengatasi pandemi Covid-19 dengan kehadiran berbagai merek vaksin, kelompok-kelompok itu menolaknya.

Mega menilai, kelompok itu memiliki pemikiran sempit dan meninggalkan nalar serta alam pikirannya.

"Mereka menolak berbagai uluran bantuan pemerintah seperti vaksin," ucap Mega.

Menurut catatan Kompas.com, Megawati tak hanya sekali menyinggung soal sindiran sejumlah kelompok terhadap Jokowi.

Ia juga pernah mengaku sedih melihat Presiden Joko Widodo yang kerap dihina. Padahal menurutnya Jokowi telah bekerja demi rakyat Indonesia.

Baca juga: Hut Ke-49 PDI-P, Cerita Megawati Saat Orang Ragu Menyapanya di Era Orde Baru

Megawati mengatakan, sikap menghina Jokowi itu merupakan sikap orang yang tidak memiliki moral serta pengecut.

"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lho. Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa. Mikir kita. Mikir rakyat. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodoklah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang," kata Megawati dalam acara peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali, dikutip dari siaran pers, Rabu (18/8/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com