"Berapa jumlah orang yang di-tracing transmisi lokal sedang dalam proses. Mengingat yang bersangkutan banyak melakukan aktivitas. Kita melihat 14 hari ke belakang siapa saja yang kontak," kata Nadia.
Baca juga: Kasus Omicron Kian Bertambah, Wali Kota Targetkan Tes PCR 2.000 Orang Per Hari
Nadia mengatakan, pihaknya akan melakukan tracing tempat-tempat yang dikunjungi pasien seperti salah satu restoran di SCBD, apartemen di Jakarta Utara dan aktivitas lainnya.
Selain itu, tracing dilakukan di RS Grand Family dan Lab CellScience, tempat di mana pasien melakukan pemeriksaan Covid-19.
Adapun istri dari pasien varian Omicron transmisi lokal ini juga terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi terpusat di RSPI Sulianti Saroso.
Kemenkes belum bisa memastikan istri dari pasien tersebut terinfeksi varian Omicron. Pasalnya, hasil pemeriksaan WGS masih berproses di laboratorium.
Berdasarkan kasus pertama transmisi lokal tersebut, Nadia mengatakan, pemerintah akan memperketat aturan mobilitas di dalam negeri, khususnya menjelang tahun baru 2022.
"Artinya kita harus memastikan yang melakukan perjalanan itu harus sudah divaksin dua kali dan hasil antigen 1x24 jam," ujar Nadia.
Selain itu, pemerintah akan memperkuat pemeriksaan atau tes PCR dengan metode s-gene target failure (SGTF).
Baca juga: Kasus Transmisi Lokal Omicron Terdeteksi, Warga Diimbau Hindari Kerumunan Akhir Tahun
Langkah tersebut perlu dilakukan agar indikasi awal pasien terinfeksi Varian Omicron dapat lebih cepat diketahui.
"Untuk kasus yang kita curigai, kita pastikan surveilans berjalan diperkuat SGTF supaya bisa lebih cepat mengetahui kasus itu probable," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.