Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KALEIDOSKOP 2021] Varian Delta yang Menggila, Pelajaran Penting di Bulan Juli

Kompas.com - 28/12/2021, 09:23 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2021 Indonesia pernah dihantam lonjakan kasus Covid-19 pada akhir Juni sampai puncaknya Juli. Lonjakan tersebut disebabkan oleh penularan varian baru virus Corona B.1.617.2 atau Varian Delta.

Varian ini sebelumnya juga menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India. Mayoritas kematian pasien Covid-19 terjadi selama varian Delta menyerang negara tersebut.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, penularan varian Delta enam kali kali lebih cepat dibandingkan varian of concern (VoC) yang sudah masuk ke Indonesia seperti varian Alpha dan varian Beta.

"Kita tahu ini kecepatan varian Delta penularannya bisa enam kali dari varian Alpha, jadi ini membuat kasus kita berjalan secara eksponensial," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: [KALEIDOSKOP 2021] Fenomena No Viral No Justice, Banjir Kritik untuk Polri

Akibat varian Delta, Indonesia mengalami puncak lonjakan kasus Covid-19 pada 15 Juli 2021 dengan kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 56.757.

Kemudian, 11 Juli 2021 kasus kematian akibat Covid-19 lebih dari 1.000 kasus dalam sehari, bahkan pada 27 Juli angka kematian mencatatkan rekor tertinggi selama pandemi yaitu menembus 2.069 dalam sehari.

Saat itu, provinsi dengan jumlah kematian tertinggi adalah Jawa Tengah sebanyak 417 kasus. Disusul Jawa Timur 354 kasus, Jawa Barat 309 dan DKI Jakarta 184 kasus.

Baca juga: KALEIDOSKOP 2021: Cuan-cuan Karantina, Ketika Mafia Meraup Untung di Tengah Pandemi

Pada periode yang sama, kasus aktif Covid-19 mencapai 556.281. Kasus aktif merupakan pasien yang masih dinyatakan positif mengidap virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Melihat situasi tersebut, pemerintah saat itu menetapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di berbagai kabupaten/kota di Jawa-Bali.

Rumah sakit over capacity

Tingginya lonjakan kasus menyebabkan rumah sakit di sejumlah daerah kewalahan menampung para pasien. Pihak rumah sakit saat itu mendirikan tenda-tenda darurat untuk mengurai penumpukkan pasien Covid-19.

Pada 14 Juli 2021, Kemenkes mengatakan, angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa-Bali di atas 80 persen.

Banten menjadi provinsi dengan BOR tertinggi dengan BOR RS mencapai 91,14 persen hingga 13 Juli.

Baca juga: Janji Potong Kepala dan Pertaruhan Wibawa Kapolri di Tengah Kekecewaan #PercumaLaporPolisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com