Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Penularan Omicron, Satgas Covid-19 Tegaskan RI Bisa Belajar Dari 3 Negara Ini

Kompas.com - 24/12/2021, 13:08 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Meski capaian vaksinasi tinggi, sebut dia, hal itu tidak menghentikan masuknya varian Omicron dan kasus Covid-19 yang terus meningkat.

Baca juga: Jerman Laporkan Kematian Pertama akibat Omicron

Bahkan tren kematian di Korsel juga meningkat. Hal ini disebabkan karena persiapan menuju endemi yang tidak dilakukan dengan baik.

“Padahal kasus di Korsel sempat menurun pada Oktober dan November 2021, seiring pembukaan bertahap pada aktivitas masyarakat,” ucap Wiku.

Pembukaan aktivitas masyarakat itu, kata dia, tidak dibarengi implementasi prokes di tempat umum. Justru malah jam operasional bar dan restoran serta tempat umum lainnya sudah tidak dibatasi.

Tidak ada solusi tunggal

Apabila berkaca dari tiga negara yang dijelaskan sebelumnya, Wiku mengatakan, tampak jelas tidak ada solusi tunggal dalam mencegah penularan Covid-19.

Terlebih jika masyarakatnya abai dalam mematuhi prokes, tentu saja potensi penularan akan tetap meningkat meski capaian vaksinasi tinggi.

"Vaksinasi yang tinggi jika tidak dibarengi pengaturan kegiatan masyarakat tidak akan maksimal mencegah penularan," ujar Wiku.

Ia menjelaskan, kondisi di Indonesia cukup berbeda karena kasus masih terkendali.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 136, Kini Ada 4.261.208 Kasus Covid-19 di Indonesia

Meski kasus positif dan kematian terus menurun, tetapi cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia masih terbilang cukup rendah yaitu 39 persen dari total populasi.

“Oleh karenanya, jika melihat kondisi yang cukup mengkhawatirkan di berbagai negara lainnya, Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan dan semaksimal mungkin mencegah potensi penularan,” imbuh Wiku.

Terlebih, lanjut dia, di Indonesia sudah ada delapan kasus Omicron. Untuk mengatasi hal ini, Indonesia telah menerapkan kebijakan berlapis pada pelaku perjalanan internasional serta memasifkan testing dan tracing.

Tak hanya itu, Wiku mengatakan, Indonesia memiliki tugas besar untuk menjaga agar kasus di tidak meningkat.

Baca juga: 5 Pasien Terinfeksi Omicron, Total Kasus Covid-19 di Indonesia 4.261.072, Capaian Vaksinasi Sudah 52 Persen dari Herd Immunity

“Ada tiga tantangan yang harus dihadapi, yaitu kasus yang sedang stabil rendah, aktivitas masyarakat yang sudah kembali normal, serta masuknya varian Omicron yang diketahui lebih cepat penularannya,” ujarnya.

Guna mengantisipasi hal itu, Wiku meminta pemerintah daerah (pemda) terus memonitor perkembangan kasus. Apabila menunjukkan kenaikan agar segera ditindaklanjuti.

Selain memonitor, kata dia, pengawasan prokes penting dilakukan baik di fasilitas umum (fasum) hingga di tingkat pemukiman di desa atau kelurahan melalui Satgas posko.

"Saya minta kepada masyarakat yang saat ini masih berada di Indonesia dimohon menahan diri untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada keperluan mendesak," ucap Wiku.

Baca juga: Masyarakat Diperbolehkan Pergi ke Luar Negeri, tetapi dengan Syarat…

Apabila harus bepergian ke luar negeri, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapkan dan mematuhi prokes 6M sesuai Surat Edaran (SE)Satgas Covid-19  Nomor 16 Tahun 2021.

Prokes 6M yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com