Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Jabatannya di NU Segera Berakhir, Miftachul Akhyar: Saya Sangat Layak Disebut "Rais Aam KW"

Kompas.com - 22/12/2021, 16:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Jabatan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar mengungkapkan permohonan maafnya kepada semua warga Nahdlatul Ulama (NU) di tengah-tengah pidatonya dalam pembukaan Muktamar ke-34 NU, Rabu (22/12/2021).

Ia merasa banyak kekurangan dan ketidakcakapan selama mengemban amanah sebagai Pelaksana Jabatan (PJ) Rais Aam PBNU.

Miftachul menjadi pengganti Ma'ruf Amin yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

"Banyak kekurangan, ketidakcakapan, dan ketidakmampuan mengemban amanah yang amat-amat berat ini. Sangat layak mendapat gelar 'rais awam', 'rais aam KW 3' dan lain sebagainya," kata Miftachul dalam pidato yang disiarkan langsung di akun YouTube TV NU, Rabu.

Baca juga: Saat Rais Aam PBNU Minta Maaf Usai Lupa Sebut Nama Maruf Amin dan JK Ketika Pembukaan Muktamar NU...

Ia mengingatkan, masa kepemimpinannya sebagai Rais Aam akan berakhir tak lama lagi. Amanah sebagai PJ Rais Aam ini diterimanya pada 22 September 2018.

Miftachul mengungkapkan, masa khidmat PBNU hasil Muktamar ke-33 pada 1-5 Agustus 2015 tidak terasa akan terlewati.

Dalam kesempatan tersebut, selain meminta maaf, Miftachul berharap para Muassis atau pendiri NU memahami dan memaafkan dirinya atas segala kekurangan.

"Namun semoga para Muassis memaklumi dan memaafkan alfaqir ini. Amin Ya Robal Alamin," ucap dia.

Muktamar ke-34 NU resmi digelar pada Rabu (22/12/2021) dan Kamis (23/12/2021) di Lampung.

Baca juga: Muktamar Ke-34 NU, Cak Imin Sarankan Pilih Ketum PBNU Lewat Musyawarah Mufakat

Pembukaan Muktamar juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Selain keduanya, sejumlah tokoh nasional turut menghadiri pembukaan Muktamar ke-34 NU itu. Mereka di antaranya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Nama Jusuf Kalla juga sempat disebut-sebut diusulkan sebagai calon Ketua Umum PBNU untuk dipilih pada Muktamar ini.

Adapun Muktamar ke-34 NU bertemakan "Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia".

Tercatat, 1.959 orang peserta menghadiri Muktamar ke-34 NU ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com