Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Sampai BUMDes Hanya Dapat Sertifikat, tetapi Kegiatan Enggak Jelas

Kompas.com - 20/12/2021, 13:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Presiden mengingatkan BUM Des tidak boleh hanya mendapat sertifikat tetapi tidak memiliki kegiatan.

"Jangan kita terpaku pada jumlahnya. Aktivitas, kualitas kegiatan di dalamnya harus betul-betul di lapangan itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Oleh rakyat kita," ujar Jokowi dalam acara peluncuran Sertifikat Badan Hukum Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional BUM Desa di Hotel Bidakara yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/12/2021).

Baca juga: Gus Halim: Keberhasilan Peternakan Telur BUMDes Lalang Jaya Bisa Dicontoh Desa Lain

"Jangan hanya dapat sertifikat badan hukum, kemudian buat plang, 'BUM Des Desa Sukamakmur' misalnya. Hanya itu saja, tapi kegiatannya enggak ada, enggak jelas," tegasnya.

Jokowi mengungkapkan, keberadaan BUMDes sendiri sudah mengalami kenaikan drastis sebesar 600 persen sejak 2014 lalu.

Yakni dari 8.100 BUMDes menjadi 57.200 BUMDes saat ini.

Oleh karenanya, Jokowi ingin semua pihak benar-benar bekerja memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Selain itu, kepala negara juga berpesan agar BUMDes harus mengambil peran dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang bermanfaat.

"Jangan sampai justru mematikan ekonomi rakyat yang sudah ada. Misalnya, di desa ada toko-toko yang kecil itu ada 5-10 toko. Lalu BumDes bikin toko yang lebih gede. Lalu yang 10 mati, yang ini hidup lebih gede. Ini yang tidak baik," jelas Jokowi.

"Bukan itu. Saudara-saudara ini harus memicu dari yang 10 jadi 20, yang 10 dari kecil jadi menengah atau besar. Tugas itu yang kita inginkan, bukan mematikan yang sudah ada. Berorientasi pada pembentukan usaha baru yang belum ada tapi dibutuhkan oleh masyarakat," ungkapnya.

Sehingga masyarakat tidak harus ke kota kecamatan atau kota kabupaten untuk mencari barang keperluan sehari-hari. Tetapi cukup di desa sudah terpenuhi dan BUMDes mendapatkan keuntungan dari kegiatan itu.

Lebih lanjut Jokowi juga meminta agar BUMDes juga bisa mengonsolidasikan usaha rakyat untuk memudahkan pasokan. Misalnya untuk membeli pupuk bisa dikonsolidasikan di BUMDes.

"Bisa juga bekerja sama misalnya dengan perusahaan perkebunan untuk mengambil kegiatan, misalnya transportasinya," kata Jokowi.

Baca juga: Dorong Perputaran Ekonomi, Kang Emil Targetkan Seluruh Desa Miliki BUMDes pada 2023


"Saya nanti akan pesan kepada usaha swasta maupun BUMN, baik perkebunan, baik pertambangan maupun perkebunan yang di desa-desa untuk mengikutkan BumDes dalam kegiatan-kegiatan mereka," lanjutnya.

Jokowi mengakui dia tidak ingin warga desa hanya menjadi penonton hasil tambang atau hasil bumi diambil ke luar daerah.

"Libatkan. Nanti saya sampaikan dengan tegas melibatkan BumDes bersama dalam kegiatan mereka," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com