Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus Gerindra Ini Sebut Orang Jawa Lebih Berpeluang Jadi Presiden

Kompas.com - 19/12/2021, 18:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menilai bahwa orang Jawa lebih berpeluang menjadi presiden di Indonesia daripada suku-suku lainnya.

Alasan utamanya lantaran jumlah orang Jawa di Indonesia lebih banyak.

"Bukan saya mengecilkan suku-suku lain, tapi orang Jawa ini memang sudah ditakdirkan sama Yang Maha Kuasa di Indonesia ini paling banyak, dibandingkan suku-suku lain," kata Arief dalam diskusi Total Politik bertajuk "Haruskah Presiden Indonesia Orang Jawa" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/12/2021).

Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra itu kemudian mengeklaim, dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres), orang Jawa lebih memilih etnis sesamanya daripada suku lainnya.

Sehingga, suara yang didapatkan dari tokoh Jawa dalam Pilpres pasti akan lebih banyak.

Baca juga: Anggap Prabowo Tak Mudah Menang Pilpres 2024, Politikus Gerindra: Sudah Ada Cap, 3 Kali Kalah

Hal itu dibuktikannya ketika berkunjung ke Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk tim sukses Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2019.

Saat itu, kata dia, masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur menjawab akan memilih Joko Widodo (Jokowi) lantaran sama-sama dari Jawa.

"Kalau kita pergi ke Jawa Tengah, Jawa Timur, ya ketika Prabowo lawan Jokowi, saya tanya, pilih siapa 'Jokowi mawon' (Jokowi saja)," ucap Arief menirukan jawaban masyarakat yang ditanyainya.

Kendati demikian, menurut dia, hal ini tidak lantas mengecilkan orang dari luar Jawa untuk berkontestasi dalam Pilpres.

Hanya saja, menurut Arief, butuh waktu lama untuk orang non-Jawa untuk menang dalam Pilpres.

Baca juga: Ketua Harian Gerindra: Manfaatkan Posisi sebagai Koalisi, Pileg 2024 Harus Tambah Banyak Kursi

"Punya, 150 tahun sekali mungkin, kayak di Amerika, Obama bisa naik, itu aja kan beda sebenarnya antara Amerika dengan Indonesia," kelakar Arief.

Atas kecilnya peluang itu, Arief menilai percuma apabila tokoh-tokoh yang berasal dari luar Jawa kemudian mencalonkan diri menjadi presiden.

Apalagi, tambah dia, kini masih ada presidential threshold sebesar 20 persen yang semakin menjegal mereka untuk menyalonkan diri dalam Pilpres.

"Presiden harus dan pasti orang Jawa. Yang lain boleh mencalonkan, tapi percuma. Habis nanti karena ada 20 persen presidential threshold-nya, karena akan kalah,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com