Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas: Dalam Bertugas, Polisi Jangan Lukai Hati Masyarakat

Kompas.com - 17/12/2021, 17:20 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi diminta untuk bekerja hati-hati dan tidak melukai hati masyarakat.

Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti menilai hal itu harus dihindari karena akan membuat masyarakat tidak puas dan menyampaikan kritik atas kinerja kepolisian di media sosial.

“Dalam menjalankan tugas pimpinan dan anggota Polri harus berhati-hati agar jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang melukai hati masyarakat,” tutur Poengky pada Kompas.com, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Sorot Fenomena No Viral No Justice, Kapolri Minta Laporan Ditindaklanjuti Sesuai Harapan Masyarakat

Poengky mencontohkan tindakan-tindakan itu seperti melakukan kekerasan, arogansi, pungli dan bekerja tidak profesional.

Selain itu, pihak kepolisian juga harus bekerja dengan cepat untuk merespons dan menangani laporan masyarakat.

“Jangan sampai pengadu tidak puas karena merasa dicueki, lalu memviralkan,” kata dia.

Poengky menyampaikan, aparat kepolisian harus bekerja optimal dengan menerima semua laporan dan menanganinya.

Sebab lambannya proses penanganan kasus akan membuat masyarakat memilih untuk memviralkan perkaranya ketimbang melakukan pelaporan secara resmi.

“Harus diakui pula, ketika kasusnya viral, respons polisi sangat cepat,” sebut dia.

Poengky mengatakan Polri harus menyadari bahwa saat ini kinerjanya tak hanya diawasi oleh atasan atau pihak eksternal seperti kelompok masyarakat sipil.

Lebih jauh, di era kemajuan teknologi, masyarakat dan media massa pun turut melakukan pengawasan.

“Sehingga profesionalitas, transparansi dan akuntabilitas sangat penting,” tutur Poengky.

Terakhir ia berharap kepolisian berlaku adil dalam menangani pelanggaran yang dilakukan anggotanya.

“Jika ada anggota yang melakukan pelanggaran akan diperiksa dan dijatuhi sanksi. Jika melakukan tindak pidana, seperti melakukan penembakan di luar prosedur, harus diproses pidana jangan hanya diproses secara etik saja,” pungkasnya.

Baca juga: Tagar #PercumaLaporPolisi dan #PercumaAdaPolisi Dinilai Harus Direspons Lewat Perbaikan Internal Polri

Beberapa waktu belakangan Polri banyak jadi perbincangan publik di media sosial. Bahkan Warganet menyerukan tanpa pagar #percumalaporpolisi, #percumaadapolisi, dan #satuharisatuoknum.

Ada juga anggapan "no viral no justice". Menanggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya menerima berbagai masukan dan kritik masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com