Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Orang Probable Omicron Diketahui Baru Datang dari AS, Inggris, dan China

Kompas.com - 17/12/2021, 16:39 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona varian B.1.1.529 atau Omicron telah terdeteksi di Indonesia.

Kasus pertama Omicron bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta.

Ketiga orang itu positif tanpa gejala. Usai dinyatakan positif, spesimen mereka diperiksa dan didapati salah satunya terpapar varian Omicron.

Usai menjalani karantina di Wisma Atlet, ketiganya menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah negatif.

Namun demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Kamis (16/12/2021) mengumumkan, terdapat 5 kasus probable Omicron atau kemungkinan berasal dari varian B.1.1.529.

Kelima kasus probable itu dideteksi di Jakarta dan Manado.

Baca juga: Terdeteksi Masuk Indonesia, Ini Cara Melindungi Diri dari Omicron

"Kemenkes juga mendeteksi 5 kasus probable Omicron, jadi belum pasti Omicron tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi yang khusus istilahnya SGTF," kata Budi dalam konferensi pers daring, Kamis (16/12/2021).

Dari 5 orang yang berstatus probable, 2 di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Satu warga baru kembali dari Amerika Serikat, sementara lainnya baru tiba dari Inggris.

Saat ini, kedua WNI tersebut sedang menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet.

Adapun 3 orang yang berstatus probable lainnya merupakan warga negara China. Ketiganya datang ke Manado dan kini tengah diisolasi di Manado.

"Sekali lagi 5 orang ini masih sifatnya probable karena baru di tes PCR dengan marker khusus," tegas Budi.

Budi mengatakan, Balitbangkes Kemenkes saat ini tengah melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) terhadap kelima kasus probable Omicron itu.

Baca juga: Varian Omicron di Indonesia Menginfeksi Petugas Kebersihan, Ini 3 Skenario Penyebabnya

"Diharapkan dalam tiga hari kedepan, kita sudah bisa memastikan apakah benar ini omicron atau tidak," ucapnya.

Budi pun mengimbau masyarakat tidak panik terhadap masuknya varian Omicron ke Indonesia.

Namun demikian, ia meminta masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta menunda perjalanan keluar negeri yang tidak mendesak.

Ia mengingatkan bahwa penularan Omicron begitu cepat di sejumlah negara di dunia.

"Kita hidup seperti biasa, yang paling penting adalah jaga kewaspadaan, kewaspadaannya apa, pertama kewaspadaan dari protokol kesehatan," kata Budi.

"Jangan kendor, jangan kurang disiplinnya terutama untuk memakai masker dan menjaga jarak, memakai masker menjaga jarak pastikan jangan kita terlalu berkerumun di acara dengan banyak orang," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com