Anwar pun berpendapat, Jokowi tidak tampak marah dalam Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI itu.
Menurutnya, Jokowi saat menyampaikan sambutan mendapatkan momentum yang tepat untuk menjelaskan duduk persoalan dari kritik yang disampaikan.
"Jangan ditafsirkan Pak Jokowi marah. Malah terkesan oleh saya beliau benar-benar berterima kasih kepada saya karena beliau mendapatkan momentum yang baik untuk menjelaskan duduk persoalan yang ada tentang kritik-kritik yang saya sampaikan," ujar dia.
Saat Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI, Anwar menyampaikan berbagai kritik tentang kinerja pemerintah, mulai dari kesenjangan masyarakat, hingga ketimpangan penguasaan lahan.
Berkaitan dengan kesenjangan masyarakat, Anwar mengatakan banyak rakyat yang kini sudah sejahtera. Namun, hanya dari kalangan tertentu.
"Saya rasa pemerintah kita sudah berhasil menyejahterakan rakyatnya, tapi rakyat yang sudah bisa tersejahterakan dan disejahterakan oleh pemerintah tersebut kebanyakan adalah mereka-mereka yang kalau kita kaitkan dengan dunia usaha, itu mereka-mereka yang ada di kelompok usaha besar, dan menengah, serta usaha kecil," katanya.
Tingginya kesenjangan itu, menurut Anwar, terbukti dari masih besarnya angka indeks gini di Tanah Air.
Baca juga: Anwar Abbas: Saya Puji Jokowi jika Baik, tetapi Saya Kritik jika Tak Baik
Sebelum Jokowi memimpin, angka indeks gini ekonomi di Indonesia mencapai 0,41. Angka itu hanya turun sedikit menjadi 0,39 persen di era kepemimpinan Jokowi.
Selanjutnya, Anwar mengatakan, tingginya kesenjangan masyarakat juga tampak dari besarnya indeks gini dalam bidang pertanahan. Ia menyebutkan, sebagian besar lahan di Indonesia dikuasai oleh kalangan tertentu.
Kritik bertubi itu dijawab langsung oleh Jokowi dalam momen yang sama. Jokowi bahkan sengaja tak membaca teks sambutan yang sudah disiapkan demi menjawab kritik Anwar.
Terkait penguasaan lahan, Jokowi tak membantah pernyataan Anwar. Namun, Jokowi mengaku, bukan dia yang membagi lahan tersebut.
"Penguasaan lahan, penguasaan tanah. Apa yang disampaikan betul, tapi bukan saya yang membagi. Ya harus saya jawab, harus saya jawab," ucap Jokowi.
Baca juga: Waketum MUI Anwar Abbas: Saya Tahu Jokowi Terbuka dan Tak Alergi Kritik
Ia mengatakan, pemerintah tengah melakukan redistribusi lahan melalui program reforma agraria. Redistribusi lahan itu sudah mencapai 4,3 juta hektare dari total target 12 juta hektare.
Jokowi menuturkan, saat ini Indonesia sudah memiliki bank tanah. Oleh karena itu, pemerintah akan melihat hak guna usaha (HGU) dan hak guna bangunan (HGB) atas tanah yang saat ini telantar.
Presiden pun mempersilakan MUI menyampaikan ke pemerintah jika memerlukan lahan dalam jumlah sangat besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.