Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kasus Positif Kian Melandai, Pemerintah Tetap Dorong Peningkatan Testing Covid-19

Kompas.com - 08/12/2021, 10:44 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah akan terus mendorong peningkatan angka testing Covid-19 meski kasus positif kian melandai.

Dalam seminggu terakhir, kata dia, sudah lebih dari 1,3 juta orang yang diperiksa. Angka ini meningkat dari minggu-minggu sebelumnya yang berkisar di angka 900.000 hingga 1,2 juta orang.

“Dengan jumlah tes yang besar itu, tingkat positivity rate Indonesia saat ini tetap terkendali karena berada di angka 0,12 persen," imbuh Wiku dalam Internasional Media Briefing di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Nihil Kasus Positif Covid-19 dan Capaian Vaksinasi Tinggi, Ambon Kini Terapkan PPKM Level 1

Lebih lanjut Wiku mengatakan, penurunan kasus positif dan positivity rate juga menurunkan tingkat hunian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (rs).

“Pekan ini, BOR ruang isolasi di tingkat nasional hanya 2,77 persen,” imbuhnya, seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Selasa.

Meski demikian, Wiku menyatakan, pemerintah akan selalu memantau tingkat reproduksi atau angka Rt.

Pasalnya, beberapa pekan terakhir jumlah tingkat reproduksi terus meningkat. Adapun nilai Rt di Indonesia saat ini sebesar 0,97.

Baca juga: Luhut: Tingkat Reproduksi Covid-19 di Jawa-Bali di Bawah 1 Persen

"Ini artinya sebentar lagi angka di tingkat reproduksi akan mendekati 1," jelas Wiku.

Untuk kondisi terkini, Wiku menjelaskan, Indonesia mengalami penurunan kasus selama 20 minggu berturut-turut pasca-lonjakan kasus terakhir terjadi pada Juli 2021.

Saat itu, total kasus mingguan tertinggi di Indonesia mencapai 347.847 kasus.

"Dibandingkan saat ini, kasus mingguan Indonesia mencapai 1.749 kasus, atau turun 99 persen dari puncaknya," ucap Wiku.

Baca juga: Kasus Mingguan di 9 Provinsi Naik, Sumbang Kenaikan Kasus Covid-19 Nasional

Sejalan itu, kasus aktif di Indonesia juga terus menurun. Saat ini terdapat 7.526 kasus atau persentasenya 0,18 persen.

Apabila dibandingkan tingkat dunia, persentase di Indonesia jauh lebih rendah dari kasus aktif dunia saat ini sebesar 7,93 persen. Menurunnya kasus aktif ini pun terus meningkatkan angka kesembuhan.

“Pada minggu ini, angka kesembuhan sebanyak 2.378 kasus atau sudah mencapai 96,44 persen dari total kasus positif,” ucap Wiku.

Dan kabar baiknya, imbuh dia, angka kesembuhan yang relatif tinggi sejalan dengan angka kematian, di mana selama sepekan terakhir Indonesia mencatatkan 59 kematian.

Pemerintah terus tingkatkan kualitas penanganan

Meski kasus positif melandai, Wiku mengatakan, pemerintah terus berupaya maksimal memberikan perlindungan. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas penanganan dan menggencarkan vaksinasi, terutama vaksin dosis kedua.

Terlebih saat ini, Indonesia memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berpotensi meningkatkan penularan.

"Upaya yang dilakukan pemerintah ini untuk memberikan perlindungan yang maksimal kepada masyarakat," ujar Wiku.

Baca juga: Menkes Minta Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan dan Ikuti Program Vaksinasi

Adapun terkait pencapaianvaksinasi di Indonesia, Wiku mengatakan, saat ini capaian vaksin dosis 1 sebesar 68,45 persen, dan dosis 2 sebesar 47,59 persen.

Namun yang disayangkan, masih ada 21 provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis 2 di bawah angka nasional.

"Untuk itu perlu segera dilakukan upaya perbaikan," ujar Wiku.

Selain upaya perbaikan, pemerintah juga terus menggencarkan penerapan protokol kesehatan (prokes) 6M kepada masyarakat.

Adapun 6M yang dimaksud meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com