Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Kita Harus Berwatak "Trendsetter", Bukan "Follower"

Kompas.com - 06/12/2021, 12:16 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin Indonesia memenangkan kompetisi global dengan cara-cara baru.

Ia tidak mau RI hanya menjadi pengikut negara tetangga, tetapi jadi pencipta tren yang dicontoh negara lain.

"Kita harus melakukan lompatan kemajuan, kita harus berwatak trendsetter, bukan watak follower," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni GMNI, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Jokowi: Sekarang Kita Memimpin Negara-negara Terkaya...

Dengan semakin tingginya interaksi antarnegara di dunia, kata Jokowi, gelombang globalisasi tak terhindarkan lagi.

Bukan hanya mobilitas fisik, uang, dan barang yang kian mudah, tetapi mobilitas gagasan dan pengetahuan juga semakin tinggi melalui ranah-ranah digital.

Konsekuensinya, globalisasi melahirkan dunia yang hiperkompetisi, yang diwarnai kompetisi superketat.

Oleh karenanya, Jokowi ingin Indonesia memenangkan kompetisi, baik dalam negeri, di pasar global, dan pasar luar negeri.

"Satu pilar utama dalam menjaga kedaulatan adalah memenangkan kompetisi," ujarnya.

Presiden ingin Indonesia menemukan cara-cara baru untuk lebih unggul dan mendahului negara lain.

Untuk mencapai hal itu, kata dia, tidak mungkin Indonesia menggunakan tangga yang sama seperti yang dipakai negara-negara maju dahulu. Guna mendahului kereta lainnya, tidak mungkin RI menggunakan rel yang sama.

Jokowi meminta seluruh elemen bangsa mencari "rel-rel" dan "tangga-tangga" baru. Jika hal itu tak dilakukan, ia pesmistis Indonesia bisa mendahului negara lain.

Baca juga: Jokowi: Globalisasi Lahirkan Hiperkompetisi, Kita Harus Memenangkannya

Presiden mengatakan, revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Bersamaan dengan itu pandemi virus corona memaksa dunia untuk terus mengembangkan cara dan normalitas baru.

Oleh karenanya, ia ingin seluruh pihak memperkuat inovasi, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk mencapai lompatan kemajuan.

"Kita tidak cukup hanya naik tangga, kita harus melompat. Kalau tidak melompat ya jangan berharap kita bisa mendahului negara-negara lain yang sudah lebih maju dari kita," kata mantan wali kota Solo ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com