Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Risma Dikritik Saat Minta Tunarungu Berbicara…

Kompas.com - 03/12/2021, 08:28 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendapat masukan dari seorang penyandang disablitas dalam rangkaian acara Hari Disabilitas yang digelar Rabu (1/12/2021).

Adapun, Hari Disabilitas setiap tahunnya diperingati pada tanggal 3 Desember 2021.

Berdasarkan pantauan dari akun YouTube Kementerian Sosial (Kemensos), Risma, panggilannya, mengunjungi berbagai stand pameran karya penyandang disabilitas dalam rangkaian acara peringatan Hari Disabilitas tahun ini.

Setibanya di stand lukisan dari penyandang tunarungu, Risma meminta dua penyandang disabilitas bernama bernama Anfil dan Aldi naik ke atas panggung.

Adapun Anfil yang merupakan penyandang disabilitas mental dan rungu diminta menyampaikan hal yang ingin disampaikan pada Risma secara langsung. Ia pun kemudian berbicara.

Sementara itu, Aldi yang juga penyandang disabilitas autisme dan ada gangguan dalam berkomunikasi diminta berbicara, tetapi tidak kunjung berbicara.

Baca juga: Lelang Lukisan Penyandang Disabilitas, Risma: Laku Rp 358.700.000, Uang Dikembalikan ke Seniman

"Kamu sekarang Ibu minta bicara enggak pakai alat. Kamu bicara Aldi," kata Risma dikutip Kamis (2/12/2021).

"Bisa kamu bicara," kata dia.

Dikritik

Tindakan Risma ini kemudian mendapat kritik dari salah satu penyandang disabilitas tunarungu bernama Stefan.

Stefan mengatakan, bahasa isyarat sangat penting bagi penyandang tunarungu.

"Ibu, saya harap sudah mengetahui tentang CRPD bahwasannya anak tuli itu memang menggunakan alat bantu dengar, tetapi tidak untuk dipaksa berbicara," kata Stefan.

Merepons Stefan, Risma pun menjelaskan bahwa ia tidak melarang para penyandang tunarungu untuk menggunakan bahasa isyarat.

Namun, ia hanya ingin para penyandang disabilitas selalu memaksimalkan penggunaan anggota tubuh yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

"Jadi karena itu kenapa Ibu paksa kalian untuk bicara. Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita. Mulut, mata, telinga," kata dia.

Secara terpisah, pemerhati penyandang disabilitas Slamet Thohari menilai seharusnya Mensos Risma tidak meminta penyandang tunarungu untuk berbicara.

Baca juga: Mensos Risma: Saya Ingin Optimalkan Kemampuan Tunarungu, Minimal Bisa Minta Tolong

Slamet menjelaskan, bahasa isyarat adalah hak bagi penyandang disabilitas khususnya tunarungu dan sudah di atur dalam Undang-undang.

Menurut dia, Risma mestinya justru mendukung penggunanaan bahasa isyarat bagi penyandang tunarungu.

"Seharusnya Ibu menteri menyosialisasikan bahasa isyarat, bukannya memaksa tuli melakukan bicara," kata Slamet kepada Kompas.com, Kamis.

Minimal bisa minta tolong

Usai ramai pemberitaan, Risma akhirnya angkat bicara. Menurut dia, dirinya tak bermaksud memaksa penyandang disabilitas tunarungu untuk berbicara.

Mantan Wali Kota Surabaya ini menjelaskan, ia hanya mencoba penyandang disabilitas tunarungu untuk berbicara.

"Saya enggak maksa. Untuk apa saya maksa. Itu pilihan. Tapi saya ingin kalau kondisi tertentu dia bisa menyelamatkan dirinya dengan seluruhnya," kata Risma di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis.

Risma hanya ingin para penyandang disabilitas tunarungu bisa berbicara setidaknya minta tolong jika berada dalam situasi berbahaya.

Baca juga: Tahan Tangis, Mensos Risma: Jangan Pandang Rendah Penyandang Disabilitas

Pasalnya, saat masih menjadi Wali Kota Surabaya, ia pernah mendengar ada penyandang disbilitas tunarungu yang pernah diperkosa dan hampir tenggelam namun tidak bisa bersuara meminta tolong.

"Kalau enggak dua kali tiga kali. Itu ada anak tunarungu diperkosa. Itu yang saya sedih, kenapa saya kemarin mengajarkan (berbicara). Minimal dia bisa bilang tolong," ucapnya.

Selain itu, Risma juga melihat perkembangan Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia, dalam kelancaran berbicara.

Menurutnya, sekitar 4 atau 5 tahun lalu saat masih menjadi Wali Kota Surabaya, bicara Angkie masih belum begitu lancar.

Namun sekarang saat Risma telah menjadi Mensos dan bertemu Angkie kembali, menurutnya Angkie sudah lebih fasih berbicara karena sering melatih diri.

"Saya ketemu lagi setelah sekian tahun dan saya bisa jadi menteri. Saya pikir mbak Angkie kok bagus ngomongnya. Ternyata dia melatih diri terus," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com