Data tersebut, kata Dedy, tercatat sejak Januari 2020 sampai 18 November 2021.
“Kita juga kerap mendengar kabar duka hilangnya nyawa seseorang yang terkena Covid-19 karena percaya bahwa COVID-19 itu tidak nyata, hanya flu biasa bahkan ada yang menganggap COVID-19 sebagai konspirasi elite global,” tuturnya.
Dedy mengatakan, saat ini Kemenkominfo sedang melakukan pemutusan akses terhadap konten hoaks yang tersebar di medsos tersebut.
Baca juga: VIDEO Cek Fakta: Hoaks! Air Laut Asin karena Bercampur Sperma Paus
Saat ini, Kemenkominfo telah memutus akses 5.004 unggahan medsos dan sejumlah 127 unggahan masih diproses.
Dedy pun meminta masyarakat tidak mudah termakan berita hoaks.
“Dengan menghentikan persebaran hoaks, melakukan literasi digital, semangat melakukan vaksinasi, serta taat protokol kesehatan (prokes), bersama kita mampu dalam menekan risiko persebaran Covid-19,” kata Dedy.
Ia berpesan, agar masyarakat selalu memeriksa informasi yang tersebar di medsos.
Selain itu, ia juga berpesan agar masyarakat yang telah divaksin tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes) 6M sesuai sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021.
Baca juga: [HOAKS] PPKM Level 4 Berlaku pada 24 Desember
Adapun prokes 6M yang dimaksud adalah selalu memakai masker, mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.