JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUM) Erick Thohir dilantik menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU), Minggu (28/11/2021).
Ia resmi menjadi anggota kehormatan Banser NU usai mengikuti seluruh rangkaian pendidikan dan pelatihan dasar yang terdiri dari jalan jongkok, merayap, mencari baret, hingga meneriakkan yel-yel.
“Ini suatu penghormatan luar biasa yang tidak terhingga buat saya karena bisa menjadi keluarga besar Banser,” kata Erick seperti dilansir dari Antara, Minggu.
Menurut Erick, selama ini Banser telah berkomitmen jihad untuk Negara Kesatuan Indonesia (NKRI).
Organisasi itu juga dinilai menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan yang menjadi kekuatan bagi Indonesia.
“Keberagaman dan perbedaan itulah yang menjadi kekuatan kita,” terang Erick.
Erick mengaku sering berdiskusi dengan keluarga besar Banser dalam upaya meningkatkan dan menjaga NKRI ke depan. Menurutnya, upaya menjaga dan memajukan Indonesia merupakan tujuan yang mulia.
“Insya Allah, saya akan mewakafkan pikiran, energi, dan kemampuan saya untuk kebenaran serta untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Tak Terkait 2024
Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Luqman Hakim mengatakan, sebagai organisasi terbuka, Ansor dan Banser dapat menerima setiap orang menjadi anggota organisasi.
Syaratnya, orang tersebut setuju dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) GP Ansor, mendaftarkan diri, dan mengikuti seluruh prosedur seleksi keanggotaan.
"Sebelum ditetapkan sebagai anggota Ansor Banser, Pak Erick Thohir sudah menjalani dan memenuhi semua ketentuan yang diatur PD/PRT GP Ansor," ujar Luqman, Senin (29/11/2021).
Luqman pun menegaskan, GP Ansor menerima Erick sebagai anggota tak terkait dengan kontestasi Pemilihan Presiden 2024 di mana Erick disebut-sebut menjadi salah satu tokoh yang berpeluang menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.
"Kenapa? Karena memang tugas utama GP Ansor bukan mengurusi masalah seseorang yang ingin menjadi presiden atau wakil presiden. Tugas utama Ansor adalah membela agama, bangsa dan NKRI," kata dia.
Ia menyebutkan, urusan capres-cawapres sudah diatur konstitusi yang memberi hak kepada setiap warga negara Indonesia untuk memilih dan dipilih, termasuk dipilih menjadi presiden atau wakil presiden.
Baca juga: Erick Thohir jadi Anggota Kehormatan Banser, Ketua GP Ansor: Tak Ada Kaitan dengan 2024