Luqman menuturkan, fokus utama GP Ansor adalah terus beriktiar mengembangkan ajaran dan nilai-nilai universal Islam rahmatan lil alamin.
"Dalam konteks strategis inilah GP Ansor menerima Pak Erick Thohir sebagai anggota organisasi," kata dia.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu juga menegaskan, pengangkatan Erick sebagai warga kehormatan Banser NU tak berkaitan dengan jabatan Ketua Umum Pengurus BesarNahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj sebagai Komisaris Utama PT KAI.
"Tidak ada kaitannya juga dengan itu," kata Luqman.
Sulit Netral
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berpandangan, pengangkatan Erick sebagai anggota kehormatan Banser NU dapat membuat Erick sulit menjaga sikap netral sebagai menteri.
"Dengan (diangkat) oleh Banser artinya Erick sudah berpihak, sudah mengotakkan dirinya ke satu ormas, padahal sebagai Menteri BUMN harusnya dia netral," ujar Hendri, Senin.
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu menegaskan tidak ada salahnya Erick diangkat sebagai anggota kehormatan Banser. Namun, ia menduga ada hasrat berpolitik yang cukup tinggi dari Erick dengan pengangkatan itu.
"Tapi ini terlalu jelas dilihat publik bahwa ada sinyal keinginan berpolitik lebih tinggi dari seorang menteri," tuturnya.
Baca juga: Jadi Anggota Kehormatan Banser, Erick Thohir Dinilai Sulit Netral sebagai Menteri
"Walau boleh-boleh saja tapi menurut saya ini terlalu berlebihan," ujar Hendri.
Hendri berpendapat, Erick semestinya fokus pada pembenahan BUMN. Sebab, jika BUMN punya rapor baik, hal itu juga akan mengharumkan nama Erick.
"Ada baiknya konsentrasi saja pada pembenahan BUMN, itu yang terbaik yang bisa dilakukan beliau. Kalau BUMN kinclong, beliau juga kinclong kok," kata Hendri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.