Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robin Sangkal BAP soal Pertemuan dengan Azis dan Syahrial, Sebut Sudah Ubah Keterangan

Kompas.com - 22/11/2021, 23:07 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Stepanus Robin Pattuju berulang kali menyangkal keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Keterangan itu terkait dengan mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin yang diduga mengenalkannya dengan mantan Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial.

“Dalam BAP, saudara menyebutkan pada Oktober 2020, Dedi menelepon saudara untuk bertemu dengan Azis sekitar pukul 20.00 WIB di rumah dinas Azis. Lalu saudara diminta menunggu di pendopo oleh Dedi, kemudian Azis mendatangi saudara dengan M Syahrial,” ungkap jaksa dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Tegur Stepanus Robin, Hakim: Azis Syamsuddin Tidak Bisa Menolong, Kejujuran yang Bisa

Adapun Robin merupakan terdakwa dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di KPK.

Dalam persidangan hari ini, ia dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa lain, Maskur Husain.

Kemudian, jaksa melanjutkan bahwa dalam BAP, Robin juga menyatakan Azis memperkenalkannya dengan M Syahrial sebagai Kader Partai Golkar.

“Ini Riyal (M Syahrial), Kader Golkar, ada yang ingin diobrolkan dengan Robin. Silakan kalian ngobrol berdua, saya tinggal ke dalam,” tutur jaksa.

Robin menampik dua keterangan dalam BAP yang dibacakan jaksa itu.

Ia mengaku telah mencabut dan mengganti keterangan itu.

Dalam pandangan Robin, keterangan itu disampaikannya dalam pemeriksaan sebelum berstatus sebagai tersangka.

“Sudah kami ubah keterangan itu. Bahwa yang ada di pendopo itu Syahrial dengan dua orang lainnya. Kami sempat duduk berempat kemudian dua orang itu pergi,” kata Robin.

Jaksa lantas mencecar Robin untuk mengetahui alasannya mengganti keterangan.

“Kenapa keterangan diubah?,” sebut jaksa.

“Karena setelah saya ingat-ingat lagi, Dedi yang mengenalkan saya ke Syahrial,” jelas dia.

Diketahui Dedi Yulianto adalah ajudan Azis. Dalam keterangan Dedi, ia mengaku tak mengenal Syahrial.

Jaksa lalu berpendapat bahwa keterangan Robin tidak jelas.

Baca juga: Kerap Bertemu Azis Syamsuddin, Robin Mengaku demi Kelangsungan Karir Polisinya

“Kemarin sudah dibacakan BAP Dedi Yulianto, yang bersangkutan mengaku tak kenal Syahrial. Jadi bagaimana mau mengenalkan ke saudara kalau Dedi tidak mengenal,” imbuh jaksa.

Dalam perkara ini Robin dan Maskur diduga menerima suap Rp 11,5 miliar untuk mengurus perkara di KPK.

Jaksa menduga salah satu penyuap keduanya adalah Azis Syamsuddin.

Bersama Kader Partai Golkar bernama Aliza Gunado, jaksa menduga Azis memberi suap Rp 3,5 miliar untuk mengurus perkara dugaan korupsi di Kabupaten Lampung Tengah yang sedang diselidiki KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com