Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriteria Calon Ketum PBNU, Ulil: Hormati Kelompok Minoritas dan Kemajemukan

Kompas.com - 18/11/2021, 19:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah nama digadang-gadang untuk maju sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2021-2026.

Saat ini, ada dua tokoh yang dinilai sebagai calon kuat yakni Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf.

Intelektual muda NU Ulil Abshar Abdalla mengatakan, ada dua kriteria yang perlu dimiliki para calon Ketum PBNU.

Sosok tersebut harus sejalan dengan pemikiran atau visi misi yang digagas oleh tokoh NU, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Persyaratan yang enggak tertulis, tapi semua orang tahu. Misalnya, kalau pimpin PBNU itu, sekarang ini, visi misinya enggak jauh-jauh dari Gus Dur," kata Ulil, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: PWNU Jatim Dukung Yahya Cholil Staquf Jadi Calon Ketum PBNU

Ulil menjelaskan, sosok yang akan menduduki jabatan Ketum PBNU harus mengakomodasi visi misi terkait keagamaan dan politik.

Adapun visi misi keagamaan diwujudkan Gus Dur dengan cara menghormati kelompok minoritas.

"Enggak mungkin NU dipimpin oleh orang yang anti-kelompok minoritas, yang pandangan keagamaannya tidak toleran, intoleran," jelas Ulil.

Sementara itu terkait visi politik, sosok calon Ketum PBNU harus mengedepankan politik kebangsaan.

Politik yang demikian, menurut Ulil, tepat diterapkan di Indonesia sebagai negara majemuk.

"(PBNU) harus dipimpin oleh sosok yang (memiliki) visi politik kebangsaan, yang mendukung kemajemukan Indonesia. Enggak mungkin visinya membuat Indonesia negara syariah," imbuh dia.

Baca juga: Survei Bursa Caketum PBNU, Peluang Said Aqil, Gus Baha, dan Marzuki Mustamar...

Menurut Ulil, kriteria ideal itu yang akan dipertimbangkan oleh Muktamirin atau para peserta Muktamar NU untuk memilih Ketum PBNU.

Ia enggan menyebut salah satu tokoh di antara dua calon yang dinilai cocok sebagai Ketum PBNU.

"Tapi, calonnya menurut saya yang kuat ya hanya dua saja, Kiai Said dan Kiai Yahya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com