Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

[HOAKS] Penampakan Bayi Punya Ekor dan Mata Satu Akibat Ibunya Divaksinasi Covid-19

Kompas.com - 18/11/2021, 16:42 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beredar sebuah foto di media sosial yang memperlihatkan seorang bayi terlahir cacat dengan hanya memiliki satu mata dan berekor setelah ibunya divaksinasi Covid-19 saat hamil.

Mengutip kominfo.go.id, narasi tersebut disebarkan melalui Facebook oleh akun bernama Sifulan yang membagikan viedo berbahasa Turki.

Video tersebut memuat cuplikan politisi Turki memperlihatkan gambar bayi dengan kelainan fisik, dan diduga diakibatkan vaksin Covid-19.

Lantas, Sifulan menarasikannya dengan menyebut bayi tersebut lahir bermata satu dan memiliki ekor karena ibunya disuntik vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna.

Melansir covid19.go.id, Rabu (17/11/2021), informasi tersebut keliru. Faktanya, foto bayi berekor tersebut merupakan hasil kerja editor grafis.

Baca juga: [HOAKS] Tes PCR adalah Cara Terselubung Memasukkan Vaksin Covid-19 ke Tubuh

Gambar itu dibuat dan diedit fotografer Simon Stone pada 2009 dan terdapat beberapa foto bayi yang lahir cacat sebelum adanya pandemi Covid-19, serta tidak ada hubungannya antara foto bayi cacat dan vaksin Covid-19.

Melansir CNN, Jumat (26/3/2021), peneliti di Massachusetts General Hospital, Brigham and Women's Hospital and the Ragon Institute of MGH, MIT dan Harvard telah melakukan penelitian terkait dampak vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna terhadap ibu hamil.

Para peneliti mengamati 131 wanita yang menerima vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 84 orang adalah ibu hamil, 31 ibu menyusui dan 16 perempuan tidak hamil. Sampel dikumpulkan antara 17 Desember 2020 dan 2 Maret 2021.

Hasilnya, tingkat antibodi yang diinduksi vaksin Covid-19 ini setara pada wanita hamil dan menyusui, dibandingkan dengan wanita tidak hamil.

Baca juga: Anggota Komisi IX: Distribusi Vaksin Covid-19 Harus Sesuai Kebutuhan

Dengan kata lain, ibu hamil dan menyusui memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi, dibandingkan wanita tidak hamil yang telah divaksin Pfizer maupun Moderna.

"Vaksin ini (Pfizer dan Moderna) tampaknya bekerja sangat efektif pada wanita-wanita ini," kata salah satu peneliti, Galit Alter yang juga profesor kedokteran di Ragon Institute.

Terkait kabar bohong atau hoaks tentang vaksin Covid-19, pemerintah mengimbau masyarakat untuk memeriksa kembali informasi yang diterima.

Masyarakat bisa mengirim pesan WhatsApp ke Chatbot Mafindo ke nomor 085921600500.

Bisa juga mengecek situs Kementerian Komunikasi dan Informasi di komin.fo/inihoaks atau turnbackhoax.id dan cekfakta.com.

Halaman:


Terkini Lainnya

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com