Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Presidensi G20, Indonesia Yakin Bisa Tentukan Arah Perkembangan Ekonomi Dunia

Kompas.com - 15/11/2021, 10:56 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto meyakini Indonesia dapat menjadi pemimpin yang akan menentukan arah perkembangan perekonomian dunia ke depan.

Hal tersebut dikarenakan pada 2022 Indonesia telah ditetapkan menjadi Presidensi G20 yang dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-15 di Italia belum lama ini.

Pasalnya, dia menilai bahwa Indonesia memiliki modal kuat untuk menggapai hal tersebut dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik.

Baca juga: Jokowi Undang Putra Mahkota Abu Dhabi ke KTT G20 Bali 2022

"Tantangan global tidak akan selesai hanya dengan kehormatan dan harapan saja, presidensi tahun depan dimaknai lebih dari sebagai ketua sidang, namun juga sebagai pemimpin yang akan menentukan arah perkembangan perekonomian dunia ke depan," ujar Airlangga di acara webinar Moderasi Indonesia untuk Dunia yang digelar Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY), Senin (14/11/2021).

"Indonesia mempunyai modal yang kuat untuk menggapai itu, pertumbuhan kita di kuartal ketiga 3,5 persen year on year (yoy)," kata dia.

Selain itu, kata Airlangga, Kemenko Perekonomian juga melihat akhir 2021 pertumbuhan tersebut bisa mencapai antara 3,7 sampai 4,5 persen.

Terlebih, kata dia, penanganan Covid-19 di Indonesia pun sudah baik, mengingat angka reproduction rate-nya sudah di bawah 1 atau 0,74.

Baca juga: Airlangga Sebut Penanganan Covid-19 Indonesia Terbaik di Asia Tenggara

Menurut Airlangga, Presidensi G20 diperkirakan akan meningkatkan konsumsi domestik akibat langsung sebesar Rp 1,7 triliun dan menambah PDB sekitar Rp 7,4 triliun.

Selain itu, pertemuan G20 akan berdampak dengan mempekerjakan 33.000 masyarakat atau tenaga kerja di berbagai sektor.

Adapun jumlah pertemuan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun adalah 150 pertemuan.

"Tentu ekonomi yang dihasilkan, diharapkan bisa 1,5 sampai 2 kali dibandingkan dengan acara annual meeting IMF dan World Bank lalu yang diselenggarakan tahun 2018," kata Airlangga.

Pada Presidensi G20 tahun 2022 nanti, kata dia, tema besar yang dipilih adalah "recover together, recover stronger" atau pulih bersama.

Baca juga: KTT G20 Hasilkan Deklarasi Pemimpin Negara soal Ekonomi hingga Pandemi

Hal tersebut mengingat masih belum meratanya pemulihan ekonomi, khususnya bagi negara-negara pendapatan rendah.

"Indonesia berkomitmen untuk kesetaraan akses terhadap vaksin dan memberikan kesempatan bagi negara-negara yang berpenduduk sekitar 100 juta untuk memproduksi vaksin Covid-19 dan distribusi yang lebih merata," ujar dia.

Menurut Airlangga, pemulihan yang kuat adalah pemulihan yang inklusif dan ekonomi kuat adalah ekonomi yang bisa bertransformasi.

Semua itu, kata dia, sejalan dengan visi G20 yang mengharapkan pertumbuhan yang kuat, seimbang, berkelanjutan dan inklusif.

"Tentunya target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 diharapkan bisa mencerminkan itu, proyeksi pemerintah Indonesia pada tumbuh di 5,2 - 5,9 persen," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com