Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Inovasi Berbasis Digital yang Terintegrasi sebagai Kebutuhan Mendesak

Kompas.com - 11/11/2021, 12:42 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, inovasi berbasis digital dan perluasan digitalisasi layanan yang terintegrasi merupakan kebutuhan mendesak.

Hal tersebut juga berlaku dalam pengembangan industri ekonomi dan keuangan syariah yang sekaligus menjadi tantangan dalam industri itu.

"Inovasi berbasis digital dan perluasan digitalisasi layanan yang terintegrasi ke berbagai sektor menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini," kata Ma'ruf saat membuka acara Seminar dan Expo Sharia Investment Week 2021 secara virtual, Kamis (11/11/2021).

Baca juga: Pasar Modal Syariah Tumbuh Konsisten, Wapres Berharap Potensi Keuangan Syariah Dimanfaatkan

Menurut Ma'ruf, inovasi berbasis digital tersebut tidak hanya untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan percepatan pertumbuhan investasi syariah.

Seiring dengan upaya-upaya yang telah dilakukan, kata dia, pemanfaatan teknologi digital menjadi salah satu peluang sekaligus tantangan, khususnya bagi kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air ke depannya.

"Inovasi tersebut harus dilengkapi dengan penyempurnaan perangkat yang mendukung seperti big data, intelegensi buatan, blockchain, serta teknologi finansial," kata dia.

Menurut Ma'ruf, pengembangan teknologi digital harus didukung oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang adaptif, mandiri, produktif, serta berdaya saing.

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan upaya-upaya penyiapan SDM yang bisa memenuhi kebutuhan perkembangan teknologi berbasis digital pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Baca juga: Resmikan UI Halal Center, Wapres Sebut Perguruan Tinggi Berperan Majukan Industri Halal

Salah satunya adalah membekali masyarakat edukasi tentang ekonomi dan keuangan syariah sejak dini.

"Upaya pemerintah memberikan pembekalan sejak dini kepada masyarakat agar melek keuangan dan investasi syariah pada era digital ini memerlukan kerja sama dan kontribusi semua pihak," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2019 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan indeks literasi keuangan syariah nasional masih tergolong rendah, yaitu 8,93 persen.

Baca juga: Wapres: Kehadiran Masyarakat Ekonomi Syariah Harus Dapat Dirasakan

Oleh karena itu upaya edukasi untuk meningkatkan literasi dan pemahaman inklusivitas aspek syariah bagi pelaku pasar modal syariah pun perlu didorong.

"Pemerintah secara serius tengah mendorong kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air, di antaranya dengan berfokus pada empat bidang," kata dia.

Keempat bidang itu adalah pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, serta pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.

Adapun Ma'ruf berharap agar potensi dan ruang tumbuh keuangan syariah yang besar harus dimanfaatkan ke depannya.

Bahkan pada pasar modal syariah, kata dia, pihaknya mendapat laporan bahwa di tengah pandemi Covid-19, produk pasar modal syariah terus mengalami pertumbuhan yang konsisten. Antara lain sukuk negara dan reksa dana syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com