Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Banyak Bencana Alam Disebabkan Ketidakdisiplinan Masyarakat

Kompas.com - 09/11/2021, 17:33 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan masyarakat untuk menjaga lingkungannya.

Hal tersebut menyusul maraknya bencana alam yang terjadi di Indonesia.

"Karena banyak kejadian bencana alam terutama banjir yang disebabkan oleh ketidakdisiplinan masyarakat," ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Selasa (9/11/2021).

Menurut Muhadjir, kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat sangat penting untuk memitigasi terjadinya bencana alam.

Baca juga: Menko PMK Ingatkan Mitigasi Bencana dari Hulu ke Hilir

Di samping itu, kolaborasi dan kerja sama antarpemerintah daerah di wilayah hulu dan hilir juga perlu dilakukan.

Misalnya, Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah daerah wilayah hulu yang telah bekerja sama melakukan berbagai langkah antisipasi banjir kiriman.

“Ini (perilaku masyarakat) yang lebih susah sebenarnya daripada kita harus membangun atau memperbaiki infrastruktur. Pendekatan-pendekatan yang lebih soft kepada masyarakat inilah yang harus dilakukan, melalui penyadaran, pendidikan, dan seterusnya,” ujar dia.

Muhadjir mengingatkan agar mitigasi bencana dari hulu ke hilir disiapkan untuk mengantisipasi bencana menyusul terjadinya cuaca ekstrem di Tanah Air.

Meski pemerintah telah memiliki berbagai perangkat untuk peringatan dini kepada masyarakat apabila terjadi potensi bencana alam, mitigasi harus tetap dilakukan.

Baca juga: Wagub DKI Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem Berpotensi Banjir

“Yang paling penting adalah disiapkan secara menyeluruh dari hulu sampai ke hilir, baik dari pendidikan, pendekatan edukasi kebencanaan, mitigasi, dan pencegahan. Ini sangat erat kaitannya agar kita bisa menekan kejadian kebencanaan itu seminimal mungkin,” ujar dia.

Menurut Muhadjir, bencana alam di Indonesia tidak selalu terjadi secara mendadak.

Sebab, kata dia, ada bencana alam yang bisa diprediksi sebelumnya sehingga upaya mitigasi dapat dilakukan secara dini.

Hal tersebut untuk mencegah timbulnya dampak yang lebih besar akibat bencana tersebut.

Salah satunya adalah seperti banjir yang kerap terjadi di wilayah DKI Jakarta akibat kiriman dari wilayah Bogor, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com