Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Vaksin Booster Covid-19 Jadi Isu Sensitif, Ini Tanggapan Menkes Budi

Kompas.com - 08/11/2021, 15:54 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi menyampaikan, pemberian vaksin booster masih menjadi isu sensitif bagi sebagian besar masyarakat dunia.

Hal itu terjadi lantaran banyak pihak menilai bahwa masih ada negara-negara di Benua Afrika yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

“Kami memperkirakan, ini (vaksinasi booster) akan terjadi pada Desember. Karena, kalau kita terlalu cepat (melaksanakan vaksinasi booster), nanti kita akan dilihat sebagai negara yang itu tadi (tidak adil),” kata Budi.

Hal tersebut disampaikan Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021).

Baca juga: 7.035 Nakes di Tangsel Belum Dapat Jatah Vaksinasi Booster

Ia menjelaskan, Indonesia akan melaksanakan vaksinasi booster dengan mengikuti pola negara maju lain yang sudah melaksanakannya.

Disebutkan Budi, negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, dan Singapura, vaksinasi booster digelar setelah sejumlah 50 persen penduduknya divaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

Lebih lanjut, ia memaparkan, vaksinasi booster dapat diberikan kepada penduduk hanya dengan satu kali suntikan saja dan diprioritaskan untuk kalangan lanjut usia (lansia).

Kebijakan prioritas vaksinasi booster untuk lansia merupakan rencana pemerintah yang telah dibicarakan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Prioritasnya lansia dulu, karena lansia itu tetap yang berisiko tinggi,” ujar Budi.

Baca juga: Menkes Budi Berharap Vaksinasi Covid-19 Pekan Ini Capai 200 Juta Dosis

Sementara itu, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, vaksinasi booster akan diberikan kepada peserta penerima bantuan iuran (PBI) atau peserta non-PBI BPJS Kesehatan.

“(Berdasarkan) arahan Bapak Presiden tadi, sudah disampaikan bahwa nanti vaksin booster diharapkan bisa dilaksanakan pada awal tahun depan,” kata Airlangga, usai mengikuti rapat terbatas evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Senin.

Untuk diketahui, meskipun telah divaksinasi, baik dosis pertama maupun lengkap, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) di mana pun berada.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama (6M).

 

Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul “Menkes: Booster Disuntikkan jika 50 Persen Penduduk Sudah Divaksinasi 2 Kali".
Penulis: Rahel Narda Chaterine | Editor: Krisiandi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com