Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

10 Jenis Vaksin Covid-19 Dapat Izin BPOM, Satgas Minta Masyarakat Proaktif Sambangi Titik Vaksinasi

Kompas.com - 05/11/2021, 15:09 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, hingga kini sudah terdapat 10 jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA).

Kesepuluh vaksin Covid-19 tersebut meliputi Sinovac, Biofarma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Janssen, Confidencia dan Zifivax.

“Perlu diingat, bahwa EUA menjadi syarat wajib sebelum vaksin dilakukan. Untuk menjamin untuk menjamin vaksin tersebut aman dan efektif untuk disuntikkan," kata Wiku, seperti dikutip Kompas.com dari laman covid19.go.id, Jumat (5/11/2021).

Ia menegaskan, program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah harus dihargai dan dipergunakan secara maksimal.

Baca juga: 4.000 Vaksin di Kudus Kedaluwarsa, Satgas Covid-19: Jangan Tunda Vaksinasi

"Ingat, bahwa akses terhadap vaksin tidak mudah untuk kita dapatkan,” ujar Wiku saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (4/11/2021).

Wiku meminta agar masyarakat tetap proaktif untuk menyambangi titik vaksinasi di sekitar tempat tinggal masing-masing.

Sebab, vaksinasi covid-19 sangat berguna untuk melindungi masyarakat dari paparan Covid-19 dan dampaknya.

Baca juga: Soal Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Menteri PPPA: Orangtua Tak Perlu Ragu

Pada kesempatan tersebut, Wiku mengingatkan agar seluruh unsur dalam sistem kesehatan tidak menunda proses vaksinasi bagi masyarakat.

Sementara itu, pemerintah terus mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) baik setelah divaksinasi maupun sebelum divaksinasi.

Prokes sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2021 adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama (6M).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com