Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 30.000 Anak di Indonesia Kehilangan Orangtua akibat Covid-19

Kompas.com - 04/11/2021, 11:37 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir 30.000 orang anak di seluruh Indonesia kehilangan orangtuanya akibat Covid-19.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, saat ini pihaknya bersama UNICEF melakukan pendataan melalui aplikasi Rapidpro.

Berdasarkan aplikasi tersebut, per 2 November 2021, terdapat 29.544 anak di seluruh Indonesia yang menjadi yatim, piatu, maupun yatim-piatu.

"Persentasenya terdiri dari 16.000 lebih merupakan anak yatim, 10.000 lebih merupakan anak piatu, dan 1.399 yatim piatu. Khusus di Nusa Tenggara Barat (NTB) terdapat 115 anak," kata Bintang dalam kunjungannya ke Lombok, NTB dalam rangka Penyerahan Bantuan Spesifik Anak dan Perempuan Kepala Keluarga Terdampak Covid-19, dikutip dari siaran pers, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Tak Hanya Korban Covid-19, Seluruh Anak Yatim Diusulkan Terima Bantuan Sosial

Bintang mengatakan, pihaknya bersama pemerintah provinsi akan berkoordinasi secara intens terkait hal ini.

Dengan demikian, perkembangan data anak dan perempuan kepala keluarga yang terdampak Covid-19 pun dapat terus diperbaharui, termasuk memastikan bahwa semua anak yang kehilangan orangtuanya itu mendapatkan pendampingan.

"Pengasuhan pengganti, pendidikan dan kebutuhan dasar anak perlu menjadi perhatian bersama dalam rangka memastikan anak yang kehilangan orangtuanya karena Covid-19 mampu tumbuh dengan baik," ujar dia.

Adapun dalam pemberian bantuan spesifik tersebut, Bintang mengatakan bahwa pihaknya ingin memastikan hak anak terdampak Covid-19 mendapatkan perawatan, pengasuhan, dan kebutuhan khusus sesuai usia dan perkembangannya.

Menurut dia, sinergi menjadi kata kunci untuk kita memberikan pendampingan terbaik.

Baca juga: Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 di Kota Magelang Bakal Dapat Bantuan Tunai dan Beasiswa

Menurut dia, pendampingan kepada anak yatim, piatu dan yatim-piatu ke depan secara berkelanjutan akan ditangani oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Namun, pihak Kementerian PPPA akan terus memastikan pengasuhan didapatkan kepada anak-anak terdampak Covid-19.

"Pemerintah daerah harus mengawal untuk memastikan pengasuhan anak-anak tersebut, bahwa mereka berada di tangan yang tepat, jangan sampai ada anak yang diperdagangkan, terlantar, tereksploitasi atau mengalami kekerasan," kata dia.

Pihaknya bersama Polri juga memberikan pendampingan bagi korban anak terdampak Covid-19, terutama untuk memastikan kebutuhan dasar berupa pendidikan, kesehatan, dan keberlangsungan hidupnya mereka.

Sementara itu, kata Bintang, orangtua yang kehilangan pasangannya pun memikul beban pengasuhan yang lebih berat.

Baca juga: Sembari Terisak, Risma Minta Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Kuat Menjalani Kehidupan

Mereka di antaranya para perempuan atau ibu yang mengalami keadaan lebih sulit saat menjadi tulang punggung keluarga.

“Untuk perempuan kepala keluarga, diharapkan dari provinsi dan TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) akan memberikan pendampingan kepada para ibu tersebut," kata dia.

Bintang juga berharap akan ada data terpilah mengenai lokasi, potensi daerah, dan keinginan para perempuan kepala keluarga tersebut terhadap pelatihan yang dibutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com