Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga: ASEAN Bahas Kemungkinan VTL Jadi Pengganti Karantina untuk Turis

Kompas.com - 01/11/2021, 18:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyinggung soal kebijakan vaccine travel lane (VTL) sebagai norma baru untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 di negara-negara ASEAN.

Menurut Airlangga, kebijakan ini telah diterapkan oleh Thailand untuk tujuan wisata ke Pantai Phuket.

Hal itu dijelaskannya usai mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (KTT BIMP-EAGA) ke-14 dan Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (KTT IMT-GT) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor pada pekan lalu.

"Para pemimpin ASEAN sepakat di sub regional IMT-GT maupun BIMP-EAGA bahwa salah satu yang akan didorong adalah mengembalikan travel corridor dan bagaimana menggunakan VTL," ujarnya dilansir dari tayangan di kanal YouTube Perekonomian RI, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Kapal Live on Board Disiapkan untuk Karantina Turis Asing di Bali

Adapun yang dimaksud travel corridor adalah kebijakan pemerintah suatu negara untuk membuka kembali perjalanan khusus untuk kepentingan kedinasan, bisnis bahkan pariwisata dengan negara tertentu.

Sementara itu, VTL secara teknis diartikan bahwa orang yang telah divaksin Covid-19 secara penuh (dua dosis) sudah dapat bepergian ke suatu lokasi wisata di suatu negara tanpa harus menjalani karantina.

Namun, orang tersebut tetap harus menjalani pemeriksaan Covid-19 dengan tes PCR.

Airlangga melanjutkan, Thailand yang telah menerapkan kebijakan itu sejak Juli 2021 dapat memperbaiki kondisi pariwisatanya.

"Bahwa yang pergi ke Phuket itu tidak dikarantina. Itu sudah berlaku sejak Juli 2021. Dan tentu ini menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Di situ terlihat bahwa jumlah turis dan devisa yang dihasilkan oleh masyarakat di sekitar itu meningkat," jelasnya.

Baca juga: Turis Indonesia Bisa Wisata ke Thailand Tanpa Karantina, Ini Syaratnya

Merujuk hal itu, dia menegaskan bahwa Indonesia bisa mempelajari penerapan VTL.

Sebab saat ini Indonesia telah membuka dua destinasi wisata, yakni di Kepulauan Riau (Kepri) dan Bali untuk turis asing.

Airlangga mengakui saat ini Indonesia belum bisa membedakan kategori para turis berdasarkan vaksinasi.

"Tentu kita akan belajar. Sekarang kita masih memberlakukan karantina dan juga memberlakukan PCR. Kita belum bisa bedakan berbasis pada vaksinasi," ungkapnya.

Baca juga: Inggris Longgarkan Aturan, Turis Asing Bisa Berkunjung Tanpa Karantina

Oleh karenanya, saat ini sedang ada pembicaraan di antara negara-negara ASEAN maupun dengan negara-negara di luar ASEAN terkait kebijakan VTL ini.

Pasalnya, para pemimpin negara ASEAN setuju jika VTL jadi standar baru dalam skrining di sektor pariwisata.

"Yang terkait VTL ini jadi standar baru, norma baru yang dianggap ini bisa mendorong pemulihan di sektor pariwisata," tegas Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com