Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terima 819.600 Dosis Vaksin Moderna dari Belanda

Kompas.com - 31/10/2021, 19:49 WIB
Kristian Erdianto

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menerima 819.600 dosis vaksin Moderna dari pemerintah Belanda untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19, pada Sabtu (30/10/2021).

"Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tinggi kepada negara sahabat yang telah ikut membantu dukungan vaksin," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, dikutip dari Antara, Minggu (31/10/2021).

Baca juga: Kemenkes Sebut Mayoritas Nakes Pakai Moderna ketimbang AstraZeneca sebagai Vaksin Booster

Kedatangan vaksin tersebut merupakan tahap 108 dan diterima dalam bentuk vaksin jadi.

Dengan demikian, total jumlah vaksin yang telah didatangkan ke Indonesia sebanyak 313.155.360 dosis, dari berbagai merek baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku (bulk).

Vaksin tersebut diperoleh dari pembelian langsung dan bantuan dari negara sahabat.

"Lancarnya kedatangan vaksin, membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal," kata Usman.

Selain menjamin ketersediaan stok vaksin, pemerintah berupaya mempercepat vaksinasi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama tentang berita tidak benar seputar vaksin Covid-19.

Menurut Usman, hoaks memperlambat vaksinasi di beberapa daerah. "Masyarakat dibuat takut dan khawatir terhadap efek vaksinasi yang dilebih-lebihkan dan dibesar-besarkan," kata Usman.

Baca juga: Kemenkes Sebut Mayoritas Nakes Pakai Moderna ketimbang AstraZeneca sebagai Vaksin Booster

Usman kembali menegaskan bahwa seluruh vaksin COVID-19 yang digunakan aman, berkhasiat dan sudah mendapatkan izin dari BPOM.

Dia berharap masyarakat yang belum divaksin untuk segera ikut vaksinasi. Hal ini seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah, sekaligus sebagai antisipasi gelombang ketiga Covid-19.

Pemerintah juga mengajak masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan, tidak lengah dan waspada kenaikan kasus agar tidak terjadi gelombang baru Covid-19.

"Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk tidak lengah dan tetap waspadai kenaikan kasus Covid-19 sekecil apa pun di wilayahnya agar tidak terjadi gelombang baru Covid-19," kata Usman.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Kini Tersedia di Semua Faskes dan Sentra Vaksinasi di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com