JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, 850.000 tenaga kesehatan (nakes) telah menerima vaksinasi Covid-19 tambahan atau booster.
Menurut dia, hanya beberapa dari 850.000 nakes yang memilih vaksin AstraZeneca sebagai booster.
"Tapi, sebagian besar menggunakan Moderna. Sebagian lagi ada yang menggunakan Sinovac," kata Nadia saat ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: KJRI: Booster Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Mutlak Masuk Arab Saudi
Menurut dia, sedikit nakes yang menggunakan vaksin AstraZeneca sebagai vaksin tambahan.
Adapun para nakes yang menggunakan vaksin AstraZeneca lantaran alasan kesehatan tak bisa menerima vaksin Moderna.
Lebih lanjut, Nadia mengungkap informasi terbaru mengenai jumlah nakes yang telah menerima vaksinasi booster.
"Kalau vaksin dosis pertama, nakes itu 1,9 juta jadi lebih kurang 45 persen sudah mendapatkan dosis ketiga, tetapi yang menerima dosis kedua itu 1,4 juta karena ada yang penyintas dan sebagainya," kata dia.
Menurut dia, dari dosis kedua menuju ketiga, ada 30 persen nakes yang positif Covid-19. Hal ini menjadi kendala penyuntikan vaksin booster bagi nakes.
"Jadi mereka harus menunggu lagi tiga bulan. Jadi agak lambat di vaksinasi dosis ketiga ini," ucap dia.
Baca juga: Hasil Survei: 2,3 Persen Responden Dapat Vaksin Booster, 0,2 Persen Bukan Nakes
Adapun vaksin booster boleh diterima nakes meski vaksin tersebut berbeda jenisnya.
Hal ini telah diungkapkan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito.
Ia mengatakan, penyuntikan vaksin Covid-19 berbeda jenis yang dilakukan di Indonesia hanya untuk booster bagi tenaga kesehatan, misalnya, vaksin yang dikombinasikan adalah Sinovac dengan Moderna.
"Sejauh ini Kementerian Kesehatan hanya menetapkan peruntukannya (kombinasi) untuk booster dosis ketiga bagi tenaga kesehatan," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (26/8/2021).
"Hal ini mengingat jenis vaksin Sinovac yang diterima oleh tenaga kesehatan pada dua dosis pertama saat ini juga dialokasikan untuk populasi khusus, misal untuk anak, ibu hamil, ataupun ibu menyusui," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.