Kemudian, sebanyak 259.541 spesimen diperiksa terkait Covid-19. Hingga kamis ini, total sebanyak 46.040.621 spesiman dari 7.868.682 orang sudah diperiksa.
Perkembangan vaksinasi
Terkait vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua mencapai 71.099.869 orang atau 34,14 persen dari target sasaran yang ditetapkan.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 116.620.281 orang atau 56 persen dari target sasaran yang ditetapkan.
Baca juga: UPDATE 28 Oktober: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Capai 34,14 Persen
Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali.
Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Vaksinasi saja tak cukup
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat tetap waspada terhadap penularan Covid-19 sekalipun sudah divaksinasi.
Ia mengingatkan bahwa saat ini sejumlah negara yang angka vaksinasinya tinggi mengalami lonjakan kasus virus corona.
"Dari situasi global ini kita ambil pelajaran bahwa vaksinasi saja belum cukup, harus diimbangi dengan kepatuhan kita terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," kata Nadia dalam konferensi pers daring, Rabu (27/10/2021).
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) per 26 Oktober 2021, eskalasi tajam terjadi pada kasus baru Covid-19 dan angka kematian.
Beberapa negara yang melaporkan kasus tertinggi di dunia di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Turki, dan Ukraina.
Kenaikan kasus itu, kata Nadia, salah satunya disebabkan oleh pelonggaran pembatasan di berbagai sektor kegiatan. Bersamaan dengan itu, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan mengalami penurunan.
Baca juga: Lebih dari 305 Juta Vaksin Covid-19 telah Tiba di Indonesia
"Terutama terjadinya penurunan kepatuhan terhadap kesehatan, termasuk penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak," ungkap Nadia.
Sementara itu, meski tren penurunan kasus tengah terjadi di Indonesia, pemerintah mencatat masih ada 105 kabupaten/kota di Tanah Air yang justru mengalami kenaikan kasus.
Oleh karena itu, Nadia meminta masyarakat tidak lengah meski situasi pandemi di Tanah Air sudah menunjukkan perbaikan.
Ia mengingatkan bahwa semakin tinggi tingkat pergerakan masyarakat, semakin tinggi pula risiko interaksi dan penularan virus.
"Namun, sekali lagi risiko ini bisa kita minimalisasi jika sekali lagi kita semua patuh taat dan disiplin dan menjalankan protokol kesehatan serta tetap selektif dan bijak saat beraktivitas," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.