Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Dari Empat Kandidat Ini, Siapakah yang Paling Tepat Jadi Gubernur Ibu Kota Negara?

Kompas.com - 28/10/2021, 18:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TEKA-teki siapa yang akan menjadi penjabat gubernur Ibu Kota Negara (IKN) yang berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mulai menunjukkan titik terang.

Presiden Joko Widodo bahkan telah menyebut empat kandidat penjabat gubernur IKN yang nantinya bertanggungjawab langsung kepada presiden. Jabatan penjabat gubernur IKN di awal ini setingkat menteri dan dipilih langsung oleh Presiden.

Mereka adalah Mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana.

Dalam Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) Pasal 3 disebutkan, pemindahan Ibu Kota Negara dari Provinsi DKI Jakarta ke Penajem Paser Utara akan dilakukan pada semester I 2024.

Mengingat waktu pembahasan RUU IKN di DPR intens dilakukan dan telah dua tahun sejak dicetuskan maka siapa sosok yang akan menjadi penjabat gubernur IKN juga tidak kalah pentingnya.

Bambang Brodjonegoro saat masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.Tangkapan layar Youtube Kemenristek/BRIN Bambang Brodjonegoro saat masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.

Sosok Bambang Brodjonegoro

Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro adalah orang lama yang bercokol di sejumlah kabinet sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di era SBY, Bambang Brodjonegoro didapuk sebagai wakil menteri keuangan. Di zaman Jokowi, awalnya ia menjabat Menteri Keuangan (2014-2016), lalu bergeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (2016-2019), dan terakhir di kabinet Jokowi-Amin sebagai menteri Riset dan Teknologi sebelum dilebur ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di April 2021.

Dengan latar belakangnya yang menguasai ekonomi pembangunan dan ekonomi regional, tidak heran jika selepas dari kabinet Bambang Brodjonegoro yang menuntaskan pendidikan doktoralnya di Universitas Illinois, Amerika Serikat, dipakai beberapa perusahaan.

Ia tercatat menjadi komisaris di enam perusahaan yaitu Bukalapak, Telkom, Astra Internasional, TBS Energi Utama, Oligo Infrastruktur Indonesia, dan Indofood Sukses Makmur.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemui usai menghadiri diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019).KOMPAS.com/GHINAN SALMAN Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemui usai menghadiri diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019).

Sosok Ahok

Publik sudah pasti mengenal sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Usai menjalani vonis dua tahun penjara karena kasus penistaan agama dan tidak menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ahok dipercaya menjadi Komisaris Utama di Pertamina.

Jejak kepemimpinan Ahok sudah terlihat sejak terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Belitung Timur di Pemilu 2004 serta memimpin Kabupaten Belitung Timur (2005-2010).

Ia mampu mengubah kultur birokrasi yang ingin dilayani menjadi pelayan dan gencar menggarap berbagai terobosan seperti landreform.

Ahok menutup celah korupsi dan menekan perilaku korup birokrasi dan berani menantang perilaku elite.

Duet Jokowi – Ahok saat memimpin DKI Jakarta kerap disebut the winning team karena memperlihatkan kekompakan dan saling mengisi. Jokowi blusukan sementara Ahok menjadi “penjaga gawang” balaikota.

Ahok adalah tipe eksekutor yang tidak menunda-nunda pekerjaan. Selama menjadi Gubernur DKI usai ditinggal Jokowi yang menjadi Presiden, Ahok biasa menerima pengaduan dari warga dan dengan cepat menuntaskan keluhan warga.

Pelayanan di DKI menjadi cepat, mengubah kultur lamban yang selama ini melekat di birokrasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com