Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Dari Empat Kandidat Ini, Siapakah yang Paling Tepat Jadi Gubernur Ibu Kota Negara?

Kompas.com - 28/10/2021, 18:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pilihan saya

Jika diminta memilih siapa yang pas memimpin IKN, tentu dengan pilihan yang ada antara Ahok atau Anas, saya akhirnya akan memilih Abdullah Azwar Anas mengingat secara komunikasi birokrasi sudah teruji.

Tipikal Ahok yang meledak-ledak dalam menyampaikan sesuatu sangat rawan memunculkan kontroversi baru.

Ahok masih dibutuhkan di Pertamina dengan gebrakan dan monitoring ketatnya. Transformasi di jajaran Pertamina harus terus dikawal oleh Ahok.

Penjabat gubernur IKN dituntut mempersiapkan segala agar alih dan olah birokrasi berjalan lancar tanpa gesekan-gesekan di lapangan.

Penjabat Gubernur IKN harus terus memelihara komunikasi dengan daerah-daerah yang menjadi penyangga IKN seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Daya dukung daerah-daerah disekitar IKN jelas membutuhkan komunikasi birokrasi yang dibangun dengan intens oleh penjabat gubernur IKN.

Perpindahan ibukota adalah legacy pemerintahan dua periode Jokowi yang harus dikawal dan diterjemahkan dengan tepat oleh penjabat gubernur IKN.

Memilih penjabat gubernur IKN – sekali lagi – bukan karena faktor like and dislike. Sejarah baru memang harus dipersiapkan dengan baik di IKN.

Jokowi akan tercatat dalam sejarah karena berani memindahkan ibukota dari Jakarta. Dari semua presiden, hanya Jokowi yang bisa mewujudkan mimpi Soekarno untuk memindahkan ibukota. Soekarno hanya mencanangkan tetapi Jokowi bisa mewujudkan.

Dengan pertimbangan daya dukung dan proyeksi ke depan, Jakarta memang tidak layak lagi dipertahankan sebagai ibu kota negara.

Ibu kota harus dipindahkan. Ada banyak keuntungannya. Akses pembangunan akan jadi lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan akan terdorong ke luar Jawa.

Reorientasi pembangunan yang selama ini Jawa sentris akan menjadi Indonesia sentris sehingga mengurangi beban Pulau Jawa dan Jabodetabek.

Nantinya IKN menjadi wujud transformasi pemerintahan yang modern namun tetap berwawasan lingkungan.

Sekali lagi, Presiden Jokowi punya hak untuk memilih siapa yang akan menjadi penjabat gubernur IKN.

Siapapun yang dipilih Jokowi pasti didasarkan dengan beragam pertimbangan. Entah Bambang Brodjonegoro, Ahok, Abdullah Azwar Anas, atau Tumiyana.

Siapapun yang terpilih, mereka adalah putra terbaik yang memiliki segudang prestasi dan pengalaman.

Selamat bekerja untuk penjabat gubernur Ibu Kota Negara!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com