Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Partai Komunis China, Cak Imin Berharap Kerja Sama Indonesia-China Meningkat

Kompas.com - 25/10/2021, 15:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar berharap, kerja sama antara Indonesia dan China di berbagai bidang yang sudah terjalin selama ini terus dijaga dan ditingkatkan.

Hal ini ia sampaikan saat bertemu petinggi Partai Komunis China, secara virtual, Senin (25/10/2021).

”Saya sangat mengapresiasi kerja sama yang baik dan terus berjalan antara Pemerintah RI dengan Pemerintah China, khususnya bidang ekonomi," kata Muhaimin, dikutip dari siaran pers, Senin.

Baca juga: PKB Yakin Cak Imin Menang jika Diusung dalam Pilpres 2024

"Baik sebagai Wakil Ketua DPR RI maupun sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), saya berharap kerja sama baik ini bisa diperluas dalam bidang-bidang lain, seperti kebudayaan, pendidikan, sains dan alih teknologi, inovasi dan teknologi pertanian, penguatan demokrasi dan HAM," sambung Muhaimin.

Dalam pertemuan itu, Muhaimin menyampaikan, Indonesia dan China sama-sama memiliki komitmen untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia, khususnya untuk mengatasi krisis kemanusiaan pada masa pandemi Covid-19.

"Kami juga berharap Partai Komunis China senantiasa menjadi sahabat yang baik bagi peran- peran internasional yang dijalankan baik oleh RI ataupun Tiongkok," ujar Muhaimin.

Cak Imin, sapaan Muhaimin, juga berharap pemerintah China untuk membantu program-program peningkatan sumber daya manusia (SDM) pesantren, khususnya di bidang pendidikan, sains, dan teknologi.

Ia mengatakan, ke depannya perlu ada kerja sama antara Indonesia dan China dalam bentuk pertukaran pemuda, pemimpin, tokoh perempuan, serta tokoh agama atau komunitas.

"Hal ini penting untuk membangun masa depan dunia yang toleran serta dilandasi nilai-nilai kemanusiaan," ujar Cak Imin.

Baca juga: Seabad Partai Komunis China, Xi Jinping Kenang Perjuangan Mao Zedong

Ia melanjutkan, kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China hendaknya juga tidak hanya bersifat investasi tetapi juga berorientasi pada pemasaran produk hasil pertanian, perikanan serta usaha mikro kecil dan menengah Indonesia ke pasar China.

”Dalam konteks itu, yang tak kalah penting bahwa dalam kerja sama bilateral ini kita berharap mampu membantu perjuangan Indonesia melawan terhadap penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur atau yang sering disebut IUU Fishing,” kata dia.

Sementara, anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China menyampaikan, China dan Indonesia akan terus bahu membahu menghadapi pandemi Covid-19.

Ia menuturkan, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo telah memiliki konsensus penting terkait penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi serta hubungan bilateral kedua negara.

”Tiongkok menganggap Indonesia adalah mitra dan sahabat yang baik, dan memiliki cara pandang strategis dan kedepan. Kami ingin bersama DPR RI, mengimplementasikan hubungan menuju ke arah senasib ke sepenanggungan untuk menyejahterakan kedua negara, serta mewujudkan kesetabilan dan perkembangan regional," kata Chen.

Baca juga: AS Berlakukan Pembatasan Visa untuk Partai Komunis China

Adapun dalam pertemuan ini Muhaimin didampingi oleh Ketua Komisi VI Faisol Riza, Wakil Ketua Komisi IV Anggia Ermarini, dan anggota Komisi IV Luluk Nur Hamidah. Sementara, Partai Komunis China diwakili Wang Chen, Sun Jian Guo, dan Hu Xiaoli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com