Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2021, 08:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini, kader yang didorong menjadi calon presiden (capres), yaitu Ketua Umum Muhaimin Iskandar akan mampu memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jika diusung.

Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid, keyakinan itu didasarkan pada lahirnya PKB dari rahim Nadhlatul Ulama (NU) oleh para ulama yang diabdikan untuk kepentingan bangsa.

"PKB ini partai keramat. Setahun setelah dilahirkan (1998), pada Pemilu 1999, kader PKB langsung jadi presiden (KH Abdurrahman Wahid)," kata Jazilul dalam keterangannya, Minggu (24/10/2021).

"Pemilu 2024, kita harus merapatkan barisan dan menguatkan keyakinan bahwa kader kita mampu memenangkan Pilpres 2024. Tak ada yang tidak mungkin," ujarnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo dan Ganjar Imbang Elektabilitas Capres 2024, Anies Ketiga

Adapun hal tersebut disampaikannya saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) DPC PKB Kota Ternate, Maluku Utara di Kota Ternate, Sabtu (23/10/2021) malam.

Lanjut Jazilul, seluruh kader PKB di semua tingkatan mendorong agar Muhaimin bisa diusung sebagai capres.

"Pemilu 2024, kita targetkan kemenangan eksekutif dan legislatif," katanya.

Wakil Ketua MPR RI ini mengaku, partinya terus melakukan konsolidasi internal menyongsong Pemilu 2024.

Ia meminta seluruh kader PKB terus mendoakan Muhaimin agar bisa menjalankan tugas sebagai ketua umum partai sekaligus Wakil Ketua DPR RI.

Selain itu, pria yang akrab disapa Cak Imin itu diharapkan bisa menyukseskan jalannya Pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Dan nanti 2024, kepemimpinan nasional akan diteruskan oleh kader PKB," kata dia.

Lebih jauh, Jazilul optimistis target 100 kursi DPR RI bisa tercapai PKB.

Syaratnya, kata dia, seluruh kader bisa mengoptimalkan waktu sisa dua tahun ke depan untuk terus bekerja keras melakukan konsolidasi pemenangan dan mempersiapkan diri dengan baik menghadapi Pemilu 2024.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil hingga Ahok Masuk Bursa Capres 2024

Selain itu, syarat lainnya, yaitu PKB harus mengusung capres sendiri.

"Sebab, parpol yang memiliki capres akan mendapatkan efek ekor jas sehingga bisa menambah perolehan suara partai. Demi kebesaran PKB dan kepentingan rakyat, kita harus memajukan kader PKB sebagai capres," tutur Jazilul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Nasional
Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Nasional
Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Nasional
Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Nasional
RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

Nasional
Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Nasional
Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Nasional
Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Nasional
Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Nasional
Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Nasional
KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif 'Fee Proyek' yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif "Fee Proyek" yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Nasional
Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Nasional
Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Nasional
RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com