Begitu pula, kekebalan kelompok akan tercapai dengan cara melindungi orang dari virus, bukan dengan memaparkan orang terhadap virus tersebut.
Baca juga: WHO: Booster Vaksin Covid-19 untuk Orang dengan Gangguan Sistem Kekebalan dan Lansia
Oleh karenanya, ia menilai bahwa vaksin merupakan solusi tepat karena dapat melatih sistem imun untuk menciptakan protein yang dapat melawan penyakit, atau disebut antibodi.
“Seperti jika seseorang terpapar suatu penyakit, cara kerja vaksin tanpa membuat rasa sakit,” ujar Soumya.
Orang yang telah divaksin, kata dia, akan terlindung dari penyakit tersebut dan tidak dapat menyebarkannya. Dengan begitu, akan dapat memutus mata rantai penularan
Berdasarkan survei Seroprevalensi, terindikasi bahwa di sebagian besar negara, penduduk yang telah terinfeksi Covid-19 masih berjumlah di bawah 10 persen.
Baca juga: Mengapa Sebagian Orang Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala? Ilmuwan Ungkap Alasannya
Tak hanya itu, data penelitian-penelitian Seroprevalensi dari seluruh dunia pun mengindikasikan kurang dari 10 persen subjek penelitian pernah mengalami infeksi. Ini berarti sebagian besar penduduk dunia masih rentan terhadap virus SARS-CoV-2.
“Sekali lagi, untuk mencapai kekebalan kelompok yang aman dan efektif dapat dilakukan dengan vaksin. Dampaknya akan membuat penyakit semakin jarang dan menyelamatkan nyawa banyak manusia,” jelas Soumya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.