Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Vaksin Booster, Apakah Penting untuk Tubuh? Ini Penjelasan Dokter WHO

Kompas.com - 21/10/2021, 13:45 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comVaksin dosis ketiga Covid-19 atau biasa dikenal dengan ”booster” dianggap penting untuk meningkatkan antibodi secara penuh agar terhindar dari virus SARS-CoV-2.

Meski demikian, hingga saat ini, praktik pemberian booster masih menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat. Pertanyaan yang muncul adalah, seberapa penting vaksin ini dalam meningkatkan imun tubuh dari Covid-19?

Direktur Departemen, Vaksin, dan Biologi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Katherine O'Brien memiliki pandangan penting mengenai efektivitas dan kegunaan vaksin booster bagi tubuh.

Ahli vaksin dan dokter spesialis bidang epidemiologi pneumokokus tersebut menjelaskan, masyarakat harus bisa membedakan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan vaksin booster.

Baca juga: Kriteria Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum Menurut ITAGI

“Apa yang sedang kita bicarakan sebenarnya adalah, apakah perlu mendapatkan dosis ketiga ketika sudah menerima dosis pertama dan kedua?” kata Katherine dikutip dari video berjudul "WHO’s Science in 5 on COVID-19: Booster shots" dari kanal YouTube WHO, Jumat (10/9/2021).

Menurut dia, ada tiga alasan penting yang harus diketahui terlebih dahulu apabila seseorang ingin mendapatkan tambahan vaksin booster.

Penasaran apa saja tiga alasan tersebut? Simak ulasannya berikut, seperti dilansir dari YouTube resmi WHO, Kamis (21/10/2021).

1. Tubuh tidak merespons

Jika tubuh tidak merespons dua suntikkan vaksin sebelumnya, mungkin bisa dikatakan bahwa orang ini memiliki gangguan kekebalan.

Baca juga: 6.796 Nakes di Tangsel Belum Dapat Jatah Vaksin Booster

Dengan kondisi demikian, seseorang bisa saja menerima dosis ketiga, karena dosis pertama dan kedua tidak bekerja pada tubuh seperti yang terjadi pada kebanyakan orang normal dan sehat.

2. Waktu kekebalan

Anda bisa mendapatkan vaksin booster ketika merasa bahwa sistem kekebalan tubuh mulai berkurang, turun, atau memburuk seiring berjalannya waktu.

Namun, kata Katherine O'Brien, sampai saat ini sulit ditemukan kasus yang menunjukkan gejala tersebut.

Faktanya, vaksin Covid-19 bertahan dengan sangat baik melindungi tubuh dari penyakit parah, kemungkinan harus rawat inap, hingga kematian.

“Jadi kami tidak melihat bukti kuat yang mengarah pada kebutuhan untuk memberikan dosis ketiga bagi orang yang telah divaksinasi,” ungkap Katherine.

Baca juga: Jokowi Ingin Booster Vaksinasi Covid-19 Mulai Disuntikkan Awal 2022

3. Kinerja vaksin

Alasan lain pemberian booster adalah jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian yang muncul.

“Vaksin yang kami miliki saat ini sudah diamati secara hati-hati untuk melawan berbagai varian yang ada. Semuanya bertahan sangat baik terhadap spektrum penyakit yang parah. Secara umum, vaksin bekerja sangat baik,” tuturnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com