KOMPAS.com – Vaksin dosis ketiga Covid-19 atau biasa dikenal dengan ”booster” dianggap penting untuk meningkatkan antibodi secara penuh agar terhindar dari virus SARS-CoV-2.
Meski demikian, hingga saat ini, praktik pemberian booster masih menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat. Pertanyaan yang muncul adalah, seberapa penting vaksin ini dalam meningkatkan imun tubuh dari Covid-19?
Direktur Departemen, Vaksin, dan Biologi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Katherine O'Brien memiliki pandangan penting mengenai efektivitas dan kegunaan vaksin booster bagi tubuh.
Ahli vaksin dan dokter spesialis bidang epidemiologi pneumokokus tersebut menjelaskan, masyarakat harus bisa membedakan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan vaksin booster.
Baca juga: Kriteria Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum Menurut ITAGI
“Apa yang sedang kita bicarakan sebenarnya adalah, apakah perlu mendapatkan dosis ketiga ketika sudah menerima dosis pertama dan kedua?” kata Katherine dikutip dari video berjudul "WHO’s Science in 5 on COVID-19: Booster shots" dari kanal YouTube WHO, Jumat (10/9/2021).
Menurut dia, ada tiga alasan penting yang harus diketahui terlebih dahulu apabila seseorang ingin mendapatkan tambahan vaksin booster.
Penasaran apa saja tiga alasan tersebut? Simak ulasannya berikut, seperti dilansir dari YouTube resmi WHO, Kamis (21/10/2021).
Jika tubuh tidak merespons dua suntikkan vaksin sebelumnya, mungkin bisa dikatakan bahwa orang ini memiliki gangguan kekebalan.
Baca juga: 6.796 Nakes di Tangsel Belum Dapat Jatah Vaksin Booster
Dengan kondisi demikian, seseorang bisa saja menerima dosis ketiga, karena dosis pertama dan kedua tidak bekerja pada tubuh seperti yang terjadi pada kebanyakan orang normal dan sehat.
Anda bisa mendapatkan vaksin booster ketika merasa bahwa sistem kekebalan tubuh mulai berkurang, turun, atau memburuk seiring berjalannya waktu.
Namun, kata Katherine O'Brien, sampai saat ini sulit ditemukan kasus yang menunjukkan gejala tersebut.
Faktanya, vaksin Covid-19 bertahan dengan sangat baik melindungi tubuh dari penyakit parah, kemungkinan harus rawat inap, hingga kematian.
“Jadi kami tidak melihat bukti kuat yang mengarah pada kebutuhan untuk memberikan dosis ketiga bagi orang yang telah divaksinasi,” ungkap Katherine.
Baca juga: Jokowi Ingin Booster Vaksinasi Covid-19 Mulai Disuntikkan Awal 2022
Alasan lain pemberian booster adalah jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian yang muncul.
“Vaksin yang kami miliki saat ini sudah diamati secara hati-hati untuk melawan berbagai varian yang ada. Semuanya bertahan sangat baik terhadap spektrum penyakit yang parah. Secara umum, vaksin bekerja sangat baik,” tuturnya.