6. Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan implementasi vaksinasi Covid-19, dan meningkatkan komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan melawan informasi yang salah.
7. Mengembangkan pendekatan inovatif dan strategi vaksinasi Covid-19 bagi pengungsi dan migran yang tinggal di daerah sulit dijangkau.
Baca juga: Update Corona Dunia 18 Oktober: Melbourne Longgarkan Lockdown | Rusia Catat Rekor Kematian
Sebagai informasi, dokumen tersebut dikembangkan oleh Program Kesehatan dan Migrasi WHO yang bekerja sama dengan Departemen Imunisasi, Vaksin dan Biologi dan Intervensi Darurat Kesehatan dan mitra, otoritas nasional, organisasi pemerintah dan nonpemerintah, serta tim cluster kesehatan.
Lebih lanjut, dokumen tersebut juga dikembangkan atas kerja sama WHO dengan kantor negara WHO dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tim negara yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mendukung penyebaran, penerapan, dan pemantauan vaksin Covid-19 bagi pengungsi dan migran, serta mitra lain yang telah memberikan dukungan.
Meskipun telah divaksinasi Covid-19, diharapkan seluruh masyarakat termasuk para pengungsi dan migran tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) di mana pun berada.
Prokes tersebut antara lain memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama (6M).
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 door to door di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021), berpesan agar masyarakat tetap patuh menjalankan prokes.
“Jangan lupa, meskipun sudah divaksin, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan, utamanya memakai masker,” pesannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.