Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenag Ingatkan Para Dai Perhatikan Prinsip Dasar Berdakwah

Kompas.com - 11/10/2021, 17:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengingatkan para dai agar melakukan dakwah dengan memperhatikan prinsip dasar berdakwah.

Dia memastikan bahwa dakwah harus menjadi sarana menguatkan persaudaraan seagama dan sebangsa.

"Dakwah agar dilakukan sistematis, metodologis, persuasif, dan tidak sporadis," kata Zainut dalam Webinar Kebangsaan dan Pelepasan Dai DPP Wahdah Islamiyah, dilansir dari siaran pers (11/10/2021).

Baca juga: Wamenag: Teknologi Bermanfaat Besar di Tengah Pandemi, tapi Tak Dapat Menggantikan Peran Pendidik 

Mengutip ulama besar Buya Hamka, Zainut juga mengingatkan bahwa dakwah itu membina bukan menghina.

Dakwah juga bertujuan mendidik bukan membidik, mengobati bukan melukai, mengukuhkan bukan meruntuhkan, saling menguatkan bukan melemahkan, mengajak bukan mengejek, dan menyejukkan bukan memojokkan.

Selain itu, Zainut pun mengajak para pendakwah untuk terampil dalam menggunakan media sosial di tengah disrupsi informasi saat ini.

Pada era digital ini, kata dia, teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan beragama.

"Untuk itu, para dai dituntut terampil menggunakan media sosial dan memanfaatkannya untuk kemajuan dan keluasan jangkauan dakwah," kata dia.

Baca juga: Wamenag Minta ASN Bantu Tangkal Hoaks Vaksin Covid-19

Menurut Zainut, keberhasilan dakwah dalam membekali masyarakat dengan pesan-pesan kebenaran dan kebaikan tidak hanya ditentukan penguasan aspek teknis, tetapi juga aspek substansi, etik, dan akhlak dai itu sendiri.

Peranan dan kontribusi para dai dan organisasi masyarakat Islam yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan ekonomi juga disebutkannya akan menentukan gambaran wajah Indonesia nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com